Hasilkan 60 Ton per Minggu, Desa Simpang Raya Sukses Budidaya Pepaya California

PANEN-Kepala desa dan petani usai panen pepaya di Desa Simpang Raya, Rabu (2/3/2023). (ridho)



KUANSING-Desa Simpang Raya kini lebih maju dari desa lainnya. Desa yang terletak di Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuansing ini menjelma menjadi desa pertanian dengan berbagai tanaman holtikultura.


Di desa tersebut, para petani melakukan berbagai kegiatan, seperti panen hasil budidaya pepaya california, mengelola budidaya ikan lele, pengembangbiakan sapi hingga sawah padi gogo.

Perubahan Desa Simpang Raya dari perkebunan sawit menjadi desa pertanian ini berawal dari keinginan besar dan motivasi dari Kades Amran Mangunsong untuk meningkatkan kesejahteraan para petani di desanya.

Tanah kas desa (TKD) seluas 9,6 hektare yang sebelumnya dikuasai beberapa warga, diambil alih oleh Pemerintah Desa Simpang Raya untuk dijadikan lahan pertanian.

Kades Simpang Raya, Amran Mangunsong kepada wartawan, Rabu (1/3/2023), mengatakan sebagian dana desa kala itu dikucurkan untuk mendirikan usaha budidaya pepaya california dan berbagai tanaman holtikultura.

"Awal kita bangun usaha pertanian ini mendapat tantangan yang cukup besar, karena TKD ditanami sawit dan dikuasai oknum masyarakat. Tapi berkat dukungan yang tinggi dari masyarakat, kami membuat kebijakan mengambil alih TKD tersebut," katanya.

Pada 2018, sawit di TKD ditumbangkan dan lahan 9,6 hektare disulap menjadi lahan pertanian. "Ini memang ada yang tak suka, bahkan ada pengancaman terhadap diri saya. Tapi saya buktikan ini akan menguntungkan petani," ucap Amran Mangunsong.

Kades menyebutkan, keputusan yang ia buat sebelumnya itu pun akhirnya berdampak positif. Masyarakat kini mengapresiasi lantaran menguntungkan para petani yang berefek pada peningkatan kesejahteraan warga desa.

Dia mengungkapkan, salah satu usaha pertanian yakni budidaya pepaya california yang dikelola petani telah berhasil membuka lapangan kerja bagi warga setempat. Alasan pepaya california, selain usia panen yang cepat, juga rasa lebih manis dibanding pepaya lainnya.

Kemajuan usaha budidaya pepaya varietas california di Simpang Raya berkembang pesat, saat ini dikatakan petani bisa mendapatkan hasil panen 50 hingga 60 ton per minggu dengan pemasaran ke sejumlah kota besar, seperti Jakarta, Medan dan Batam.

"Alhamdulillah, usaha budidaya pepaya california ini sudah membuahkan hasil. Keuntungannya sudah dirasakan masyarakat. Keinginan kami mengembangkan usaha pertanian di Simpang Raya dapat terwujud," katanya.

Suksesnya budidaya pepaya ini tidak terlepas dari kesungguh-sungguhan Kelompok Tani Rukun Sentosa mendukung program yang dibuat pemerintah desa. Kegigihan para petani yang diketuai Zainal Arifin itu, kini berdampak positif bagi mereka.

Zainal menyebutkan, dari hasil budidaya pepaya california perekonomian anggota kelompok tani meningkat tajam. Tidak hanya itu, adanya budidaya pepaya ini juga memberikan pendapatan tambahan bagi ibu-ibu pekerja harian sebagai pemanen dan pengemasan. 

Dia menjelaskan, dalam satu minggu menghasilkan panen 50 hingga 60 ton pepaya dengan harga per kilo Rp3 ribu. Selain dikerjakan anggota kelompok tani sendiri, pengerjaan usaha budidaya itu juga menyerap 25 orang tenaga dengan upah Rp150 ribu per hari.

"Seminggu menghasilkan panen 50 hingga 60 ton dan harga jual Rp3 ribu. Jadi omset satu bulan itu bisa mencapai Rp500 juta. Kalau dibandingkan sawit, ini jauh lebih menguntungkan. Alhamdulillah, berkat pepaya california ini perekenomian kami lebih meningkat," ungkapnya.(Ridhomagribi)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama