Banyak Warga Terjerat Rentenir, Pemko Solok Gelisah

Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar bersama pihak terkait rapat tentang  maraknya bank keliling (rentenir),  Selasa (11/4/2023). (ist)


KOTA SOLOK-Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar bersama pihak terkait rapat tentang  maraknya bank keliling (rentenir) yang disinyalir meresahkan masyarakat. Rapat berlangsung di ruang kerja wali kota,  Selasa (11/4/2023). Pemko gelisah dengan banyaknya masyarakat yang terjerak dalmam praktik utang berbunga tinggi.


Hadir dalam rapat itu, pimpinan Bank Nagari Cabang Solok, Albert Junaidi, Kepala Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Solok, Zaini, Kepala Dinas Koperindag dan UMKM, Zulferi, Kepala Bagian Perekonomian, Refendi beserta OPD terkait.

Pemko Solok berusaha mencari solusi terbaik bagi masyarakat yang terjerat rentenir. Diperlukan  sebuah badan usaha yang dapat membantu masyarakat yang sedang menghadapi permasalahan ekonomi. Hal itu dianggap merupakan solusi agar masyarakat tidak lagi bergantung kepada rentenir. 

Saat ini pengusaha kecil sering menjadi sasaran rentenir, sehingga mereka sulit tumbuh dan berkembang. Pemko mengeluarkan regulasi untuk melindungi pelaku usaha kecil dari jeratan utang pada rentenir.

Dikatakan wali kota, pelaku UMKM perlu mendapatkan pembinaan dan pengawalan sehingga bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Dalam hal ini pemerintah perlu mengutamakan produk UMKM. "Kebutuhan konsumsi dan produksi diharapkan juga memakai produk UMKM," kata Zul Elfian.

Pembinaan kepada masyarakat tentang bahaya terjebak rentenir. Selain itu akan bernegosiasi pada rentenir agar bunga ditiadakan dan mengalihkan pembiayaan utang masyarakat ke koperasi dan lembaga keuangan resmi lainnya.

Pemko telah memiliki program baitul mal wat tamwil (BMT) merupakan satu organisasi usaha yang bersifat mandiri, yang memiliki kegiatan mengembangkan berbagai kegiatan usaha yang bersifat produktif dengan maksud meningkatkan kualitas dari kegiatan ekonomi yang dijalankan masyarakat dan juga para pengusaha kecil. 

Kegiatan yang sering dilakukan BMT adalah mendorong agar masyarakat menabung di BMT serta juga membiayai kegiatan ekonomi yang dijalankan mereka. “Dengan hadirnya pihak bank dalam rapat ini dapat memberikan solusi yang terbaik, namun tetap memperhatikan nilai islami di dalam penerapan bank kredit tersebut,” kata wali kota. (SIS)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama