Jelajahi Sejarah Sawahlunto, Ini Kesan Mahasiswa

 Mahasiswa dan dosen pembimbing jelajahi sejarah Sawahlunto.



PADANG-Mahasiswa yang tergabung dalam kelompook Sabai Nan Aluih dengan didampingi dosen pembimbing, Andri Rusta dan Abang Rantau Taufikkurahman sebagai LO berkunjung ke Sawahlunto. 


Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari dan mengeksplorasi kota yang merupakan salah satu warisan dunia yang ditetapkan UNESCO pada 10 Juli 2019. 

Selama kunjungan ini, mahasiswa mengeksplorasi lokasi-lokasi bersejarah, di antaranya Museum Goedang Ransoem,  Tambang Batu Bara dan Museum Kereta Api. 

Museum Goedang Ransoem merupakan bekas dapur umum yang sudah ada sejak 1918. Museum Goedang Ransoem dinamai berdasarkan fungsi aslinya goedang bisa juga berarti bangunan dan ransoem berarti jatah makan. 

Tempat ini dulu pernah menjadi pusat dari kota tambang yang menyediakan makanan untuk lebih dari 7.000 pekerja yang lapar.

Selama kunjungan, para mahasiswa melihat berbagai macam objek yang menarik, belajar mengenai bahan dan resep yang digunakan, serta bagaimana makanan didistribusikan kepada para pekerja tambang. 

Selain itu, para mahasiswa juga dapat mendengarkan cerita yang menggugah dari orang-orang yang pernah bekerja di museum tersebut dan menonton video penetapan Sawahlunto secara langsung di auditorium.

Kunjungan dilanjutkan ke Museum Situs Lubang Tambang Suro, para mahasiswa bersama dengan pemandu museum tersebut, Fransisco Firdaus dan Sudarsono.

Mahasiswa diajak menyusuri lubang tambang untuk eksplorasi dan sedikit merasakan sulitnya pekerja tambang mengambil batubara dari perut bumi. 

“Awal masuk ke dalam area tambang, suasananya cukup panas dan disisi lain secara tidak langsung juga kita dapat merasakan bagaimana kehidupan orang rantai yang dahulu bekerja di tambang tersebut,” kata mahasiswa PMM 3 dari Universitas Mulawarman, Mayang. (*)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama