Warga Limbanang Diajak Stop Buang Air Besar di Sembarang Tempat

 Deklarasi ODF di Limbanang yang dihadiri Bupati Safaruddin 


LIMAPULUH KOTA-Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin hadiri pencanangan gerakan 100 open defecation free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan di kantor Wali Nagari Limbanang, Senin (26/2/2024). Guna suksesnya gerakan itu dibutuhkan komitmen membantu pemerintah daerah.

Gerakan itu dicanangkan melalui deklarasi yang dibacakan wali nagari dan diikuti bamus, wali jorong, pemerintah nagari dan masyarakat. Gerakan itu guna menciptakan Nagari Limbanang yang sehat dan berkualitas. 

Turut hadir dalam deklarasi itu, Kepala Dinas Kesehatan Yulia Masna, Camat Suliki Adriwan beserta unsur forkopimca, Wali Nagari Limbanang, Yori Noviola dan undangan lainnya.

Bupati Safaruddin mengatakan, perubahan dalam mencapai 100 persen ODF tersebut dirasa berat jika tidak satu suara dalam mewujudkannya. 

Ia mencontohkan, bagaimana komitmen Dinas Kesehatan dalam peningkatan pelayanan. "Di 2019, akreditasi puskesmas di Limapuluh Kota belum ada yang menyentuh paripurna. Dengan komitmen dan kerja keras para petugas puskesmas, pada 2023, 13 dari 22 puskesmas meraih akreditasi paripurna. Hal ini patut dicontoh oleh pemerintah nagari," kata Safaruddin.

Bupati meminta masyarakat sadar dengan pentingnya tidak buang air besar sembarangan (BABS) karena akan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. "BABS memicu sejumlah penyakit dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, faktor lingkungan jadi salah satu indikator kesehatan. Kami mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam mewujudkan Kabupaten Limapuluh Kota yang sehat," ajak bupati.

Wali Nagari Yori Noviola mengatakan, masyarakat sehat dapat menciptakan jiwa yang kuat untuk menghadapi tantangan masa depan. "Kami mengapresiasi Puskesmas Suliki yang telah proaktif dalam menata tatanan kesehatan di Nagari Limbanang. Pemerintah nagari bersama masyarakat telah berkomitmen mencapai 100 persen ODF di Nagari Limbanang," ungkapnya. (JND)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama