Mandoa Jelang Ramadan, Wujud Syukur dan Jadi Momen Bermaafan

Doa bersama di rumah masyarakat dalam rangka menyambut Ramadan


AGAM-Banyak hal yang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat, khususnya umat muslim dalam menyambut Ramadan.


Jelang memasuki Ramadan, tidak sedikit masyarakat melakukan aktivitas yang sudah menjadi tradisi secara turun termurun.

Seperti halnya aktivitas mandoa atau berdoa. Ini suatu kebiasaan bagi masyarakat khususnya di Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.

Aktivitas ini biasanya dilaksanakan malam hari di rumah, dengan menghadirkan orang ustaz untuk memimpin doa, serta penampilan pidato adat sebagai pembuka antara sipangka (tuan rumah) dengan pihak tamu.

"Mandoa ini wujud rasa syukur kita dalam menyambut Ramadan, karena Allah SWT masih beri kesempatan kepada kita untuk menunaikan ibadah di bulan suci itu," ujar seorang tokoh masyarakat Lubuk Basung, St Rajo Alam, Minggu (3/3/2024).

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga sebagai ajang menjalin silaturahmi antar sesama, serta saling bermaaf-maafan untuk membersihkan hati dan pikiran dalam menyambut bulan puasa.

"Sucikan hati dan pikiran kita dari hal tidak baik, karena ini salah satu persiapan yang harus dilakukan jelang Ramadan. Tidak hanya di bulan tertentu, tapi menjadi kebiasaan setiap waktu," terangnya.

Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan makan malam yang dihidangkan tuan rumah (sipangka), serta menu lainnya di antaranya lamang tapai.

Ini dilakukan sesuai kesepakatan sapangka dengan tamu, boleh sebelum maupun sesudah mandoa.

"Lamang tapai menu utama, karena Syakban identik sebagai bulan lamang bagi masyarakat Minangkabau," ujarnya. (HR)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama