Distribusi Pupuk Subsidi Tak Mengalami Masalah di Bukittinggi



BUKITTINGGI-Presiden Republik Indonesia Joko Widodo  perintahkan Menteri Pertanian Republik Indonesia  untuk memenuhi permintaan petani seluruh Indonesia  terhadap pupuk.  Aspirasi dan keluhan  petani itu disampaikan kepada kepala negara ketika rapat terbatas.

Hal demikian disampaikan Menteri Pertanian Republik  Indonesia Andi Amran Sulaiman. Sebelumnya pemerintah menganggarkan hanya  4,7 juta ton pupuk pada tahun 2024 menjadi naik dua kali lipat dari angka itu , yakni 9,5 juta ton.

“Kami ikut rapat terbatas dua hari  yang lalu. Alhamdulillah Pak Presiden, kami sampaikan aspirasi dan keluhan petani seluruh Indonesia. Dengan cepat bapak presiden perintahkan penuhi permintaan petani seluruh Indonesia yaitu pupuk, dimana dianggarkan tahun ini hanya 4,7 juta ton  menjadi 9,5 juta ton. Dua kali lipat naik,”ujarnya.

Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pertanian dan Pangan akui program pupuk subsidi yang diberikan oleh pemerintah pusat sangat membantu para petani di daerah ini.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi, Hendri  (3/3/2024) menyebutkan  sejauh ini distribusi pupuk subsidi tidak mengalami masalah di Kota Bukittinggi, dikarenakan  pupuk disalurkan melalui kelompok tani dan kemudian dibagikan ke masing-masing anggota.

Dikatakan, pupuk subsidi itu diperuntukan bagi petani yang membudidayakan komoditas  padi. Pihaknya akui petani yang tergabung di kelompok tani  untuk membeli pupuk subsidi itu sekarang tidak lagi dihadapkan dengan kepemilikan kartu tani sehingga menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

“Iya, kelompok tani itu telah terdaftar di dinas kita, dan kita usulkan untuk mendapatkan kuota pupuk subsidi,” ucapnya

Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi juga mengaku kelompok tani masih membuat Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK), dimana ada rencana musim tanam, luas tanam, sehingga mempengaruhi kebutuhan pupuk subsidi yang diinginkan. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) itu dibuat satu tahun sebelumnya dan diusulkan oleh dinasnya.

Menurut Hendri, pengawasan penyaluran pupuk subsidi itu  dilakukan  dengan sinergi lintas sektoral yakni kejaksaan, TNI, POLRI, dan unsur lainnya yang tergabung di Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3).  Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi optimis KP3 menerapkan tugas dan fungsinya  hingga distribusi pupuk subsidi tidak mengalami permasalahan.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia  meningkatkan  coverage area luasan tanam sektor pertanian dengan pompanisasi sawah tadah hujan di Pulau Jawa dan luar Jawa. Kementan RI menargetkan di Pulau Jawa  terdapat 500 ribu hektar, lalu 500 ribu hektar di luar Jawa. Upaya pengairan sawah tadah hujan dengan memanfaatkan  keberadaan sungai  dan dipompa airnya sehingga  air hujan  yang jatuh ke bumi Indonesia mengalir ke laut tidak biarkan sia-sia. (LK/IKP)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama