Ayam kinantan koleksi Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi |
BUKITTINGGI-Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi atau kebun binatang Bukittinggi tidak terlepas dengan kata kinantan. Sejatinya, kinantan dilatarbelakangi dengan keberadaan ayam kinantan.
Ayam kinantan merupakan salah satu jenis ayam berwarna putih. Ketua Tim Flora dan Fauna Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi,Yoli Zulfanedi mengatakan, kebun binatang milik Pemerintah Kota Bukittinggi itu membawa logo atau nama kinantan sehingga mengharuskan TMSBK ini memiliki koleksi ayam kinantan.
Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi memiliki koleksi ayam kinantan. Ayam kinantan merupakan ayam berwarna putih dan berekor panjang.
“Setiap ayam yang memiliki bulu berwarna putih maka kita sebut dia ayam kinantan,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini koleksi ayam kinantan yang sudah dimiliki Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi adalah ayam kinantan jenis onagadori.
Ayam hias yang dikabarkan itu berasal dari Jepang. Ayam kinantan jenis ini memiliki kemiripan dengan ayam hias phoenix.
Ayam ini dengan ekor yang panjang, namun ekor ayam ohoenix lebih panjang dari ayam onagadori.
“Ayam kinantan yang kita miliki sekarang adalah ayam onagadori. Kalau tidak salah ayam ini berasal dari Jepang. Ayam ini hampir sama dengan ayam phoenix, ayam berbulu putih, tapi ekor ayam phoenix lebih panjang dari ayam onagadori,” sebutnya.
Yoli Zulfanedi menyebutkan, TMSBK Bukittinggi seharusnya memiliki ayam kinantan kukuak balenggek yang identik dengan Sumatera Barat.
“Seharusnya kita memiliki koleksi ayam kukuak balenggek yang berwarna putih, kita akan mengusahakan agar ayam itu hadir di TMSBK Bukittinggi,” terangnya.
Ia menyebutkan, ayam linantan saat ini tergolong ayam hias dikarenakan perlakuannya tidak sama dengan ayam kampung kebanyakan. Satwa ini harus dirawat, dimandikan dan diberi pakan yang khusus, termasuk tempat tinggalnya juga khusus.
Sekarang, ayam kinantan onagadori di TMSBK Bukittinggi berkembang dengan baik, sehingga jumlahnya pun bertambah seiring waktu, awalnya punya sepasang.(LK/IKP)