Kebakaran di Bukik Tandang, 4 Rumah Ludes, Satu Orang Meninggal

Kondisi empat rumah yang dilanda kebakaran di Jorong Parik, Nagari Bukik Tandang, Kabupaten Solok yang menyisakan puing-puing. Kebakaran itu terjadi, Minggu (23/2/2020) mengakibatkan satu orang meninggal dunia. (ist)

SOLOK, MJ News - Belum reda musibah banjir menghantam beberapa kawasan di Kabupaten Solok, datang lagi bencana kebakaran di Jorong Parik Nagari Bukik Tandang, Kecamatan Bukit Sundi, Minggu (23/2/2020). Tiga rumah dan satu rumah gadang hangus dimamah jago merah.

Informasi yang diperoleh dari warga setempat, Weni Fitriya menyebutkan, kebakaran hebat yang terjadi sekitar pukul 11.30 itu, menganguskan empat buah rumah, satu di antaranya rumah gadang yang ditempati Asrahadi, ikut meninggal dalam peristiwa kebakaran tersebut.

Rumah lain yang ikut menjadi arang adalah milik nenek Johana (70), Tati (45) dan Usra (45). “Kebakaran diduga karena korsleting listrik. Tetapi pastinya saya kurang tahu juga,” ucap Weny.

Walinagari Bukit Tandang Wendra mengungkapkan, kebakaran terjadi begitu tiba-tiba pada pukul 11.30. Warga melihat api sudah mulai membesar dan menjalar ke seluruh sisi rumah gadang milik kaum Datuak Endah Kayo, pengulu Suku Sungai Napa. “Warga melihat api sudah membesar saja, tidak tahu apa penyebabnya,” terang Wendra.

Hanya menggunakan peralatan seadanya, warga mencoba berjibaku memadamkan api sambil menunggu bantuan dari Damkar Kab. Solok. Sayangnya api dengan cepat menjalar ke seluruh rumah gadang yang sebagian besar terbuat dari kayu hingga akhir nya menjalar ke tiga rumah yang berada di sekitarya.

“Mayoritas warga sedang sibuk dengan aktivitas hariannya. Hanya kaum ibu yang banyak di rumah. Mereka berteriak-teriak sehingga membuat warga di sekitar berhamburan keluar rumah dan turun ke lokasi,” bebernya, seperti ditulis Singgalang.

Lima unit mobil damkar milik Kabupaten Solok dan Kota Solok yang datang ke lokasi setengah jam kemudian, berupaya melokalisir api agar tidak merambat ke rumah warga lainnya.

Sementara, Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Solok, Drs. Efriadi, MM yang dihubungi terpisah menyebutkan, rumah yang terbakar tersebut terdiri dari rumah gadang milik kaum Datuak Endah Kayo, pengulu Suku Sungai Napa, Sedangkan rumah lain adalah milik Usra dan Ewen Bandaro Kayo, kemudian Tati dan Isal Kawi serta rumah Johana.

“Keempat rumah tersebut habis dilalap si jago merah. Tidak satupun barang yang bisa diselamatkan,” terangnya.

Camat Bukit Sundi, Efyardi yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa kebakaran itu. Selain empat rumah, satu orang meninggal dunia adalah Asrahadi, guru SMK Tanjung Alai. “Rumah gadang ini milik kaum Dt. Endah Kayo, Suku Sungai Napa, yang dihuni oleh korban bersama Amra,” ulang Camat Bukit Sundi. 

Sedangkan rumah lain milik  Usra dan Ewen Bdr Kayo, kemudian Tati dan Isal Kawi serta rumah Johana. “Ke empat rumah tersebut habis dilalap sijago merah. Tidak satupun  barang yang bisa diselamatkan. Kerugian mungkin mencapai ratusan juta rupiah. Petugas sedang melakukan pendataan,” terangnya.

Dikatakan, api yang berkobar begitu menjalar dari satu rumah ke rumah yang lain, dapat dipadamkan sekitar satu jam dengan bantuan lima unit mobil kebakaran yang datang dari Kabupaten dan Kota Solok. Masyarakat sekitar ikut berjibaku menolong memadamkan api secara manual.

Pihaknya bersama Forkompincam Bukit Sundi menyampaikan duka yang mendalam. Ia bersama pemerintah nagari Bukit Tandang terus melakukan koordinasi guna mencarikan solusi untuk penampungan sementara para keluarga korban kebakaran.

“Saat ini korban terbakar sudah dievakuasi dan diba wa ke RSU Solok guna kepentingan visum, sebelum dikebumikan,” jelasnya. (eds)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama