Tokoh Minang di FMM Gelar Diskusi

Puluhan tokoh yang tergabung dalam WAG FMM menggelar diskusi sebagai bentuk kepedulian akan masa depan Sumatera Barat.

SOLOK, MJ News - Puluhan tokoh Minang yang tergabung dalam Whats App Grup (WAG) Forum Minang Maimbau (FMM), Sabtu (22/2/2020), menggelar diskusi bertempat di Vila Kayu Putih, Alahan Panjang Kabupaten Solok. Diskusi itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian para tokoh Minang baik yang ada di rantau maupun di ranah atas kondisi masa depan depan Sumbar.

“Kita sangat peduli dengan kondisi Sumbar saat ini dan masa yang akan datang. Hasil diskusi ini akan kita serahkan untuk gubernur terpilih, siapapun nanti,” ujar pembina FMM Fahmi Idris disela diskusi.

Fahmi Idris, yang juga menyinggung soal ciri-ciri orang Minang, dan berbagi cerita perihal kiprahnya di dunia politik. “Dari dulu, usai menjadi Gubernur Sumbar biasanya langsung menjadi menteri. Juga hampir di setiap kabinet ada orang Minang, tapi kini tak ada lagi. Ini tentu perlu menjadi perhatian kita,” lanjut mantan Menakertrans itu.

Dia mengatakan, berkaca pada masa lalu dan melihat kondisi saat ini, maka masa depan Sumatera Barat (Sumbar) ditentukan oleh bagaimana pengelolaan aspek-aspek karakter, pendidikan, dan ekonomi, serta menekan terjadinya penyakit masyarakat (pekat).

Sementara admin WAG FMM, Firdaus HB menyatakan, diskusi itu diselenggarakan dalam mem pererat silaturahmi keluarga besar FMM sekaligus menikmati keindahan alam Sumatera Barat.

Selain itu, dengan diskusi itu diharapkan akan dapat memberi masukan yang bernas untuk Sumbar dengan berkumpulnya tokoh-tokoh ranah dan rantau.

“Kita FMM siap untuk mengumpulkan tokoh-tokoh itu. Karena organisasi kita kan bukan parpol, anggotanya pun lintas profesi, jadi lebih gampang mengumpulkan tokoh-tokoh,” ujar Firdaus HB.

Diskusi yang dipandu Prof Fasli Jalal dan diawali penyampaian pokok pikiran oleh Pembina FMM Fahmi Idris itu, dilanjutkan curah pikiran dari sejumlah tokoh ranah dan rantau, antara lain Andrinov Chaniago, Benny Wendry, Chairul Umaiya, Darul Siska, Wako Padang Panjang Fadly Amran, admin FMM Firdaus HB, Prof Ganefri, Ginta Wiryasenjaya, Guspardi Gaus, Prof Helmi, Joni, Buya Mas’oed Abidin, Nofrins Napilus, Norman Zainal, Siti Fatimah, Rafik Perkasa Alam, Surya Triharto, Siti Fatimah, Zairin Kasim, Wako Solok Zul Elfian serta Pemimpin Redaksi Minangsatu Taufik Effendi.

Dari banyak masukan itu, Fasli Jalal mengerucutkan menjadi empat aspek yang perlu didalami, dan kemudian diserahkan pada gubernur terpilih kelak.

Terkait karakter, yang menjadi fokus perhatian Fahmi Idris, Maso’ed Abidin, Andrinov Chaniago, Norman Zainal, Siti Fatimah, Surya Tri Harto, dan Fasli Jalal, umumnya mereka melihat betapa saat ini telah terjadi krisis karakter di Ranah Minang. Ditunjukkan dengan kian memudarnya kiprah orang Minang di tingkat nasional. (eds)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama