DKI Jakarta Tutup 14 Jenis Wisata, Termasuk Klab Malam

Kadisparekraf DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia. (ist)

Jakarta, MJ News - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan untuk menutup 17 jenis wisata hiburan dan rekreasi. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kadisparekraf) DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia dalam konferensi pers, Jumat (20/3/2020) malam.

"Mengingat penyebaran Corona virus yang makin mengkhawatirkan, kami akan melakukan penutupan sementara kegiatan operasional usaha hiburan dan rekreasi selama 2 pekan terhitung 23 Maret sampai 5 April," kata Cucu.

Selain itu, Pemprov DKI juga mengimbau untuk tidak melaksanakan kegiatan wisata MICE saat ini.

"Kami juga mengimbau bagi penyelenggara kegiatan MICE baik itu ballroom hotel atau balai pertemuan, untuk menunda penyelenggaraan event dan atau kegiatan sampai batas waktu yang ditentukan," tutup Cucu.

Berikut 14 jenis wisata yang ditutup sementara di Jakarta:
  • Klab malam
  • Diskotek
  • Pub/ Musik hidup
  • Karaoke Keluarga
  • Karaoke Executive
  • Bar/ Rumah minum
  • Griya pijat
  • Spa
  • Bioskop
  • Bola gelinding
  • Bola sodok
  • Mandi uap
  • Seluncur
  • Arena permainan ketangkasan manual mekanik atau elektronik untuk orang dewasa.

Sebelumnya, Pemprov DKI telah menutup sejumlah tempat wisata seperti kawasan Monumen Nasional (Monas), Ancol, berbagai museum, serta Kebun Binatang Ragunan. Usaha ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Corona di Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hari ini menetapkan status tanggap darurat bencana di Jakarta.

"Hari ini kita menetapkan bahwa ditetapkan tanggap darurat bencana wabah COVID-19," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Jumat (20/3/2020).

Status ini berlaku hingga 14 hari ke depan. Perkembangan virus Corona di Jakarta bakal menentukan diperpanjang atau tidaknya status tanggap darurat bencana ini. "Masa waktu 14 hari ke depan dan bisa diperpanjang menyesuaikan dengan kondisi," kata Anies.

Anies menyebut situasi di Jakarta amat berbeda dengan beberapa pekan lalu. Jumlah korban tewas karena Corona meningkat.

"Situasi di Jakarta beda dengan 2 pekan lalu ataupun pekan lalu. Jumlah yang wafat cukup banyak dan kita berduka," jelas Anies seperti ditulis detik.com. (*)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama