Bantuan Wabah Covid-19 di Kota Padang, Petugas Kelurahan Coret Kartu Keluarga

Ilustrasi.

mjnews.id - Bantuan dampak wabah covid-19 mulai menimbulkan masalah baru bagi warga Kota Padang, Sumatera Barat. Berharap dapat bantuan, sejumlah kartu keluarga warga malah dicoret dengan tulisan kata kasar oleh petugas kelurahan.

Camat Kuranji, Eka Putra Bahari, mengakui benar ada kejadian itu. Namun itu adalah ketidaksengajaan oknum petugas tersebut.

“Bahasa ini sangat tidak sopan bagi kami. Kenapa seorang petugas yang berpendidikan mencoret KK warga dengan kata-kata tidak senonoh. Kejadiannya bukan di komplek saya, tapi di kampung saya Kurao Kapalo Banda,” sebut Khalil Warga Kelurahan Sungai Sapih, Sabtu (4/4/2020).

Khalil yang juga Ketua RT di kompleknya ini mengaku menyesalkan perbuatan oknum petugas tersebut. Karena jika memang KK tersebut tidak sesuai dengan kriteria penerima bantuan yang diharapkan petugas, hendaknya menyampaikan dengan baik-baik.

“Ini tidak betul seperti ini. Mereka itu pelayan masyarakat, bukan mandor yang main kasar seperti itu,” kesalnya.

Dijelaskannya, KK yang dicoret tersebut adalah KK yang disampaikan oleh sejumlah Ketua RT di Kelurahan Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Karena sebelumnya RT diminta untuk mengumpulkan KK yang nantinya akan menerima bantuan beras sebagai dampak wabah corona.

Hanya saja, indikator penerima bantuan tersebut adalah orang yang tidak menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Alasannya, untuk keadilan, mereka yang sebelumnya masuk Basis Data Terpadu (BDT) sudah mendapatkan bantuan tiap bulan.

Dengan pertimbangan itu, pemerintah hanya membantu yang tidak masuk dalam BDT. Dengan begitu, otomatis yang masuk BDT tidak menerima bantuan beras lagi.

Oleh karena itu, oknum petugas tersebut nampak kesal. Karena ada coretan yang ditulis dengan spidol warna merah, mencolok. Setidaknya dalam coeretan tersebut bertuliskan ‘Pakak BDT Binga’. Bagi orang Minang bahasa ‘Pakak’ adalah tuli dan (Binga - tidak mendengar), itu sangat kasar. Umpatan ini biasanya keluar jika sudah marah.

“Kenapa harus pakai kata ‘Pakak Binga’ ini. Itu sangat kasar menurut saya,” tegasnya.

Sebelumnya, Pemko Padang sudah menyiapkan sebanyak 3.000 ton untuk dibagikan bagi warga yang terdampak wabah korona. Karena setidaknya ada 3.000 warga yang terdampak langsung akibat wabah dari China tersebut. Masing-masing warga akan mendapatkan jatah beras 9 kg/bulan/jiwa.

Camat Kuranji, Eka Putra Bahari, mengatakan dirinya sudah menyelesaikan persoalan tersebut. Karena apa yang dilakukannya adalah memverifikasi administrasi warga yang akan mendapatkan bantuan. Hanya saja karena petugas tersebut latah, sehingga tertulis olehnya di lembaran KK warga.

“Sudah, ini sudah selesai. Ini hanya salah paham saja, karena petugas tersebut latah. Jadi ketika memeriksa berkas yang dikirimkan RT, tertulis olehnya di lembaran foto copy KK warga itu tulisan Pakak, Binga,” sebutnya Minggu (5/4/2020).

Eka berharap hal itu tidak dibesar-besarkan. Karena Walikota Mahyeldi Ansharullah juga sudah meminta menyelesaikan persoalan tersebut. (*/eds)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama