Kementerian PUPR Tawarkan Proyek KPBU SPAM Karian-Serpong

Kementerian PUPR Tawarkan Proyek KPBU SPAM Karian-Serpong

mjnews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penjajakan minat pasar (market sounding) melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Indonesia.

Menteri Pekerjan Umum dan Perumahan Basuki Hadimuljono menyebut dengan mekanisme KPBU ini mendorong peran serta swasta tersebut. Maka pihak swasta akan berlomba-lomba menawarkan inovasi teknologi terbaik untuk menyediakan infrastruktur pelayanan dasar bagi masyarakat.

"Mekanisme KPBU diharapkan dapat mengatasi kebutuhan dari aspek pembiayaan, selain itu akan dihasilkan daya ungkit atau leverage dari hasil investasinya. Sehingga keuntungan dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur lainnya," ujar dia pada telekonferensi, Jumat (16/4/2020).

Menurut dia, prasarana dan sarana air minum merupakan salah satu infrastruktur dasar vital yang memberikan pengaruh besar pada kesehatan dan lingkungan. Amanat RPJMN 2020-2024 dalam sasarannya akan tercapainya 100% pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia.

Oleh karena itu, lanjut dia, penyelenggaraan market sounding ini sangat penting dalam mendukung pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Indonesia. Acara ini sebagai forum bagi Pemerintah untuk menyampaikan informasi menyeluruh mengenai proyek KPBU kepada pasar serta menjaring masukan, tanggapan dan minat dari peserta terhadap proyek KPBU yang akan ditawarkan.

"Dalam hal ini ditawarkan oleh Kementerian PUPR selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) atau Government Contracting Agency. Proyek KPBU SPAM Regional Karian Serpong, diperkirakan membutuhkan biaya investasi senilai Rp2,21 trilliun," ungkap dia.

Total kapasitas SPAM Regional tersebut 4.600 liter/detik (lpd), akan melayani pemenuhan air minum di area DKI Jakarta (3.200 lpd), Tangerang (650 lpd), dan Tangerang Selatan (750 lpd) dengan pipa transmisi sepanjang 25,2 km.

"Masa kontrak yang direncanakan selama 33 tahun, pengembalian investasi dilakukan dengan tarif air," tandas dia.

Seperti diketahui, latar belakang munculnya Proyek SPAM Regional Karian Serpong tersebut yaitu karena terbatasnya cakupan layanan PAM Jaya untuk DKI Jakarta. Pelayanan yang ada baru mencapai 28,05%, sementara PDAM Kota Tangerang 12,77% (untuk melayani Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan). Di lain pihak ada keterbatasan APBN untuk pembangunan infrastruktur, sehingga perlu dilakukan percepatan pembangunan proyek SPAM melalui KPBU. (*/eds)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama