Warga Kota Padang yang Positif Covid-19 Menjadi 18 Orang

Walikota Padnag, Mahyeldi memberikan penjelasan dalam rapat gugus tugas percepatan penanganan virus corona (Covid-19) di Aula Balaikota. Kamis (9/4/2020) malam
Walikota Padnag, Mahyeldi memberikan penjelasan dalam rapat gugus tugas percepatan penanganan virus corona (Covid-19) di Aula Balaikota. Kamis (9/4/2020) malam. (humas)

mjnews.id - Warga Kota Padang yang terdeteksi positif terjangkit Corona Virus Disease (COVID-19) berdasarkan hasil tes laboratorium menjadi 18 orang. Dua diantaranya, justru tanpa gejala, tapi positif Corona.

“Ada penambahan tiga orang hari ini (Jumat, 10/4/2020), pasien ke-16 meninggal dunia Kamis (9/4/2020) yang sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil Padang”, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK), Feri Mulyani di Padang, Jumat (10/4/2020).

Sedangkan pasien yang ke-17 dan ke-18 merupakan temuan dari hasil penelusuran kontak dengan pasien nomor enam. Untuk pasien ke-18 merupakan tenaga medis dan diduga kuat sebelumnya melakukan kontak dengan pasien nomor enam juga.

“Saat ini pasien ke-17 dan ke-18 menjalani isolasi mandiri di rumah karena kondisinya ringan,” katanya.

Hingga saat ini jumlah pasien positif menjadi 18 dengan perincian dua meninggal dunia, dua dinyatakan sembuh dan 14 lainnya dalam perawatan.

Adapun sebaran pasien yang terkonfirmasi positif Kelurahan Andalas 2 orang, Jati 5 orang, Sawahan 3 orang, Kubu Marapalam 1 orang, Gunung Pangilun 1 orang, Lubuk Buaya 1 orang, Ikur Koto 1 orang, Kuranji 1 orang, Anduring 1 orang, Lubuk Lintah 1 orang, dan Tanjung Saba Pitameh 1 orang.

Sementaraberdasarkan data yang dihimpun DKK Padang hingga 10 April 2020 terdapat 3.371 pelaku perjalanan dari daerah terjangkit, 251 orang tanpa gejala, 36 orang dalam pemantauan, 30 pasien dalam pengawasan, 18 positif, 2 meninggal, 9 negatif, 2 orang sembuh dan 3 orang menunggu hasil.

Feri juga mengimbau warga melakukan pembatasan sosial agar tidak tertular, karena ditemukannya kasus positif namun tanpa gejala.

“Corona itu hidup di inangnya yaitu manusia. Virus ada di dalam saluran pernafasan dalam cairan. Ketika ada yang batuk maka tutup mulut dengan tisu atau sapu tangan,” sebutnya.

Kemudian yang perlu dilakukan agar tidak tertular adalah melakukan pembatasan sosial untuk menghindari terkena droplet atau cairan dari mulut dari pasien yang positif. Jarak droplet itu paling kurang satu meter, jadi jarak aman dengan orang lain satu meter minimal.

Dia juga mengimbau semua warga tidak hanya di zona merah namun semua wilayah untuk sementara waktu tidak bepergian ke tempat umum. Kalau pun terpaksa harus bepergian, usahakan pakai masker. (rel)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama