Indra Catri Minta Kembalikan Marwah Guru

Indra Catri.

Liputankini.com-Bupati Agam, Dr. Indra Catri menilai, telah terjadi degradasi terhadap guru sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan, marwahnya sebagai seorang pendidik turun akibat kriminalisasi yang dilakukan segelintir orang. 


“Lima dekade hidup sebagai anak seorang guru, saya melihat kehidupan para guru mengalami pasang surut, tapi akhir-akhir ini justru semakin dasyat,” katanya saat memberikan orasi ilmiah di hadapan wisudawan dan wisudawati Universitas Negeri Padang (UNP) pada wisuda periode 116 di hari ketiga di auditorium kampus itu, Senin (16/9). 


Degradasi tersebut dilihatnya dari beberapa hal yang melanda para guru. “Guru dikriminalisasi orang tua, dilecehkan peserta didik. Di sisi lain, mereka harus bertahan dengan pendapatan kecil, bahkan terlilit hutang,” katanya prihatin.


Sebagai orang tua, mestinya menurut Indra Catri, harus bisa memberi contoh kepada anak-anak mereka untuk dapat meneladani pahlawan tanpa tanda jasa tersebut. “Kita sebagai orang tua, pertontonkan, contohkan pada anak bahwa kita juga punya guru dan hingga saat ini kita masih memperlihatkan rasa utang budi pada guru. Akhlak yang baik pada guru. Jangan ada kata-kata mantan guru. Sekali guru, tetap guru, karena ibumu, ibumu, ayahmu, dan gurumu,” tegasnya lagi. 


Sungguh tidak adil rasanya katanya, menuntut guru kuat, dedikatif, selalu belajar dan belajar, tapi masyarakat tidak disiapkan. “Kami di Agam lewat Gerakan Agam,  menjadikan masjid sebagai pusat sentra akhlakulkarimah, salah satunya menghormati guru,” terangnya.


Tidak sekadar menghormati dalam kata-kata, Pemerintah Kabupaten Agam disampaikannya, juga memberikan kesempatan pada guru untuk mengikuti berbagai pelatihan, beasiswa dan training lainnya. Semua itu bertujuan untuk mengangkat marwah guru sebagai pendidik generasi penerus. “Peningkatan SDM terus kami lakukan, karena tidak dapat ditampik, kalau masih ada guru yang belum memenuhi standar yang sudah ditetapkan,” tuturnya pula. 


Sejak 2012, peningkatan SDM dengan thinking skill dan satu guru satu buku atau disingkat sagusabu. Indra Catri juga memiliki enam upaya dalam meningkatkan marwah guru tersebut, yakni dengan menciptakan guru sejati, yakni menciptakan guru “streng” atau kuat dan kenyal dalam menanggulangi profesi dan kehidupannya. Memiliki komitmen yang kuat, guru yang selalu belajar dan terus meng-update ilmunya, dan empati. 


Rektor UNP, Prof Ganefri, PhD., memujikan materi orasi ilmiah yang disampaikan satu-satunya bupati bergelar doktor di Sumatra Barat tersebut. Menurutnya, memang begitu lah riil kondisi yang dihadapi guru di Indonesia saat ini. 


Sementara itu, wisuda UNP hari ketiga kemarin mewisuda 986 orang lulusan dari Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Fakultas Ilmu Keolahragaan. Prosesi wisuda berlangsung khidmat. Secara keseluruhan UNP di periode 116 ini mewisuda sebanyak 2.948 orang lulusan.


(*)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama