Kementerian Koperasi Siap Dorong Pelaku UMKM Kepulauan Nias Naik Kelas


 Rulli Riyanto

LIPUTANKINI.COM-Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengag siap mendorong pelaku UMKM Kepulauan Nias naik kelas untuk atasi krisis pandemi. 


Dukungan itu mengemuka dalam diskusi nasional zoom meeting dengan tema peluang dan tantangan UMKM Kepulauan Nias di masa Covid-19 yang dilaksanakan di Jakarta. Dukungan itu disampaikan Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro Kementerian Koperasi dan UMKM, Rulli Riyanto, Minggu (28/03/2021).


Dikatakannya, Kepulauan Nias memiliki potensi dan sumber daya alam yang baik, bagus dan luar biasa. Antara lain potensi laut yang memiliki sejumlah pantai, seperti Pantai Gawu Soyo di Nias Utara dan Pantai Sorake di Nias Selatan. Di kalangan pecinta surfing pantai itu terkenal luas. "Ini menjadi potensi objek wisata yang layak dikembangkan," kata dia.


Selain itu, potensi wisata budaya dan sejarah, sektor perikanan, potensi pertanian, dan perkebunan yang cukup luas dengan komoditi unggulan seperti durian, pisang, mangga dan sayuran.


Pemerintah mengembangkan dan pemberdayaan koperasi dan UKM guna meningkatkan nilai tambah dan kontribusinya terhadap perekonomian nasional


"Potensi-potensi ini harus dimanfaatkan para pelaku usaha di Kepulauan Nias. Dalam hal ini pelaku UMKM dan koperasi agar berkontribusi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Rulli Riyanto.


Indonesia dan sekitar 220 negara di dunia masih dihadapkan dan terdampak pandemi. Data BPS menunjukkan secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2020 memang tumbuh minus 2,07 persen. 


Pandemi juga memberikan dampak dan imbas kepada para pelaku UMKM dan koperasi baik dari sisi supply maupun demand. Hal ini tidak mengherankan karena ada disebabkan pembatasan interaksi fisik masyarakat dan menyebabkan perubahan perilaku dan pola konsumsi di masyarakat.


"Kita harus optimis, karena UMKM dan koperasi adalah pelaku ekonomi yang terbukti handal, mampu bertahan, bertumbuh dan beradaptasi secara cepat. Sementara di sektor ril seperti pertanian, perkebunan dan perikanan dari data BPS  2021 justru di kuartal 2020 masih mengalami pertumbuhan positif 2,59 persen," sebutnya.


Tambahnya Lagi, situasi perekonomian yang tidak pasti di 2021. Diprediksi situasi perekonomian belum stabil. Melalui vaksinasi nasional diharapkan bisa mengubah keadaan menjadi semakin baik. 


"Sektor UMKM dan koperasi merupakan kunci pemulihan ekonomi. Dalam upaya membantu para pelaku usaha tersebut pemerintah meluncurkan program bantuan produktif usaha mikro," papar Rulli Riyanto.


Direktur Pengembangan Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi Bappenas Ahmad Dading Gunadi, menyampaikan berdasarkan sensus ekonomi, permasalahan utama yang dihadapi oleh UMK non pertanian adalah pemasaran, permodalan dan persaingan usaha. 


Para pelaku UMKM didorong memperlengkapi izin legalitas usaha dan penerapan digitalisasi berbasis internet, dan kerjasama dengan pelaku usaha makro. Sebenarnya, pariwisata Kepulauan Nias sangat potensial dikembangkan. "Bappenas siap mendukung dan memberdayakan para pelaku UMKM di Kepulauan Nias," katanya.


Kepala Dinas Disperindag Sumut Riadil Lubis Akhir mendorong terwujudnya pusat UMKM atau rumah produksi yang terintegrasi di kabupaten/kota di Kepulauan Nias. Disperindag Sumut berkomitmen mendukung dan memfasilitasi para pelaku UMKM.


Di akhir diskusi, anggota DPRD Sumut, Berkat Laoli  menyerukan agar pemerintah sungguh-sungguh mempermudah para pelaku UMKM Kepulauan Nias dalam hal akses permodalan. "Berdasarkan temuan di lapangan masih ditemukan para pelaku UMKM kesulitan mengakses permodalan yang digulirkan pemerintah, misalnya dana kredit usaha rakyat," tuturnya (Yamoni)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama