Dinas Sosial Berikan Trauma Healing pada Murid SD Pitalah

Psikolog berikan trauma healing pada murid SD. (humas)

BATUSANGKAR-Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Tanah Datar,  lakukan asesmen awal trauma healing pascamusibah kecelakan bus di Pitalah Batipuh, beberapa waktu lalu. Asesmen berlangsung 29-30 April.

Musibah kecelakaan terjadi 15 April lalu. Sebuah bus jurusan Sumbar-Jakarta, menyerempt murid SD. Empat anak meninggal dalam persistiwa itu. Kejadian itu masih melekat di ingatan para murid, orang tua murid dan guru-guru di SDN 03 tersebut.

Kepala Dinas Sosial PPPA Yuhardi, Selasa (4/5/2021) menyampaikan, peristiwa tersebut menimbulkan kondisi psikologis negatif seperti ketakukan, keresahan, kegelisahan di antara para murid, orang tua murid dan guru yang berefek kepada kelancaran proses belajar mengajar di sekolah.

"Menyikapi hal ini, Dinas Sosial melalui Bidang PPKPA bekerjasama dengan psikolog klinis Yuninda Tri Ningsih melakukan assesmen awal trauma healing untuk mengetahui kondisi psikologis anak, orang tua dan guru di sekolah itu," katanya yang dikutip dari laman resmi pemerintah kabupaten.

Berdasarkan hasil assesmen itu, tambah Yuhardi, diketahui kondisi psikologis anak setelah peristiwa tersebut terbagi dalam tiga kategori, anak yang tidak mengalami gangguan, anak yang mengalami gagguan ringan dan anak yang mengalami gangguan berat.

"Anak yang tidak mengalami gangguan adalah mereka yang tidak melihat langsung peristiwa kecelakaan mobil. Kedua, anak dengan gangguan ringan melihat keadaan pasca kejadian kecelakaan, melihat bekas kecelakaan ataupun yang mendengar suara tabrakan pas kejadian. Ketiga, anak mengalami gangguan berat adalah mereka yang mengalami langsung peristiwa dan selamat, dan mereka yang memiliki hubungan kekerabatan dengan korban," terang Yuhardi.

Sekretaris Dinas Sosial PPPA Dadan Hensdarsyah menyampaikan, dari hasil assesment akan dilakukan tindaklanjut berupa pemberian treatment sesuai kondisi anak yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi psikologis ke kondisi sebelum terjadinya peristiwa kecelakaan tersebut.

"Penanganan masing-masing kondisi anak berbeda-beda. Bagi anak yang mengalami gangguan ringan akan dilakukan penanganan dalam bentuk psiko edukasi kelompok yang akan dilaksanakan selama satu hari, persisnya 3 Mei. Sedangkan anak yang mengalami gangguan berat akan dilakukan konsultasi individual yang waktunya disesuaikan dengan kondisi anak," ungkapnya. (*)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama