 |
| Bundo Kanduang foto bersama dengan organisasi wanita yang berada di bawah pemda |
Ketua Bundo Kanduang Neliwarni mengatakan masa kepengurusan sudah berakhir pada 2020 karena Covid-19, maka SK kepengurusan diperpanjang hingga 2021. “Kami sudah melaksanakan mubes ke-9," ujar Neliwarni.
Organisasi bundo kanduang, jelas Neliwarni, sudah legal dan terdaftar di kemenkumham. Bundo kanduang merupakan organisasi resmi dan juga telah memiliki badan hukum. “Saat ini nama resmi organisasi ini ialah Bundo Kanduang Minangkabau,” jelas Neliwarni.
Bundo Kanduang Minangkabau Kabupaten Solok, tambah Neliwarni, berharap bisa bekerjasama dengan organisasi wanita lainnya dan pemerintah daerah.
Emiko Epyardi Asda mengatakan, Bundo Kanduang Minangkabau merupakan salah satu unsur penting yang ada di daerah selain tigo tungku sajarangan (niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai).
“Bundo kanduang dalam menjalankan berbagai program kegiatan tetap berpedoman pada ajaran Islam dan sesuai dengan falsafah adat basandi syarak basandi kitabullah (ABS-SBK),” ujar Emiko Epyardi Asda.
Para bundo kanduang, jelas Emiko Epyardi Asda, hendaknya selalu mendampingi dan mensupport para suami yang tergolong dalam unsur tigo sajarangan tersebut. Sehingga apa yang dilakukan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Semoga bundo kanduang juga memberikan dukungan dalam menyukseskan visi misi pemerintah daerah dengan berbagai program kegiatan yang telah direncanakan,” jelas Emiko Epyardi Asda.
Selain dengan pemerintah daerah, jelas Emiko, bundo kanduang dapat bersinergi dengan TP-PKK, dan organisasi wanita lainnya.
Dengan kolaborasi ini, jelas Emiko, PKK tidak hanya terfokus pada 10 program pokok PKK, tetapi juga mampu membantu membentuk generasi yang berkarakter dan berkualitas dalam mempersiapkan generasi emas. (WTL)