1,8 Juta Perantau Pulang, Bukittinggi Diperkirakan Penuh Sesak

 Ikon pariwisata Bukittinggi, jam gadang. (andalas tourism)


BUKITTINGGI-Wakil Gubernur Audy Joinaldy menyebut, Bukittinggi akan penuh sesak oleh kunjungan wisatawan. Setidaknya, 1,8 juta perantau Minang akan pulang kampung setelah dua tahun belakangan ada pembatasan.


Hal itu dikemukakannya di Masjid Jamik Tigo Baleh, Kelurahan Pakan Labuah, Kecamatan Aua Birugo Tigo Baleh, Sabtu (24/4/2022). Wagub dan rombongan safari Ramadan di masjid itu. Wagub juga menyerahkan bantuan berupa uang tunai Rp50 juta. Wagub safari Ramadan bersama Wali Kota Erman Safar, Wakil Wali Kota Marfendi, dan Sekretaris Daerah, Martias Wanto.

Wagub mengingatkan Pemerintah Kota Bukittinggi perlunya persiapan menyambut pemudik dan wisatawan yang diperkirakan akan berkunjung ke Kota Jam Gadang itu menjelang hingga paska lebaran Idul Fitri nanti.

"Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini jumlah pemudik diprediksi mencapai 1.8 juta orang dan sebagian besar diperkirakan  akan menuju ke wilayah utara Sumbar, sehingga Bukittinggi akan sangat padat. itu sebabnya diperlukan persiapan agar situasi tetap terjaga kondusif," ungkap Audy Joinaldy.

Meski diprediksi akan dipadati pemudik, namun hal tersebut menurut Audy justru akan berdampak positif bagi Bukittinggi yang sebagian besar ekonominya digerakkan oleh sektor pariwisata dan UMKM. .

"Sisi baiknya tentu perputaran ekonomi dari kedua sektor pariwisata dan perdagangan, terutama UMKM akan sangat tinggi. Oleh karena itu, mari kita sama-sama tetap menjaga kebersihan, keramahan, serta kenyamanan kota. Sehingga pemudik senang pulang ke kampung halaman, jangan sampai ada yang membawa kesan kurang menyenangkan ketika hendak kembali ke rantau," lanjut Audy berpesan.

Wagub memberikan apresiasi pada pemko yang fokus pada pembangunan sumber daya manusia, terutama pada anak-anak usia sekolah. Hal tersebut diutarakan Audy menanggapi sambutan Wali Kota Erman Safar yang menyampaikan beberapa program pemerintah kota yang ia pimpin.

"Saya sangat sepakat dengan Pak Wali, membangun bukan hanya soal infrastruktur, yang paling sulit justru adalah pembangunan SDM. Saya sangat mengapresiasi program-program yang dilakukan Pak Wali beserta jajaran Pemko Bukittinggi," katanya.

Erman Safar menyampaikan, saat ini Bukittinggi tidak banyak melakukan pembangunan berupa kegiatan fisik, melainkan lebih fokus pada pendidikan dan peningkatan SDM, serta penguatan ekonomi lewat perbankan syariah. (rls)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama