Dinas Pendidikan Payakumbuh akan Masukkan Budaya Alam Minangkabau ke Pelajaran Sekolah

Kepala Dinas Pendidikan, Dasril


PAYAKUMBUH-Dinas Pendidikan Payakumbuh akan memasukkan materi budaya alam Minangkabau (BAM) ke dalam mata pelajaran di sekolah.


"Kita memanfaatkan kurikulum Merdeka Belajar yang memberi ruang untuk memasukkan pelajaran BAM ini dalam Muatan Lokal, karena ada alokasinya di struktur kurikulum," kata Kepala Dinas Pendidikan Payakumbuh, Dasril Kamis (9/6/2022).

Menurutnya, materi budaya alam Minangkabau dimasukkan ke dalam proyek pembelajaran Pancasila pada tahun ajaran 2022-2023 yang dimulai pada 4 Juli 2022 mendatang.

"Pelaksanaannya akan diusahakan untuk seluruh sekolah. Kita usahakan minimal dapat dilaksanakan untuk sekolah yang ada di naungan kita, yakni di tingkat SD dan SMP," Ujar Dasril

Dia mengemukakan, pemasukan materi budaya alam Minangkabau dalam pelajaran sekolah selaras dengan misi pemerintah kota mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan berbudaya, berdasarkan adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.

"Pembelajaran ini sangat penting untuk generasi muda kita, karena saat ini banyak anak yang sudah jauh dari adat Minangkabau. Pembelajaran ini diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai esensial dari adat untuk membentuk karakter anak," katanya.

Dinas Pendidikan akan melibatkan tim pengembang kurikulum sekolah dan tim pengembang kurikulum kota serta berkonsultasi dengan para ahli dari perguruan tinggi dalam menyusun materi muatan lokal.

"Regulasinya minimal dalam bentuk perwako (peraturan wali kota) dan diusulkan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi," kata Dasril.

Dasril berharap materi budaya alam Minangkabau bisa resmi masuk kurikulum pada tahun ajaran 2023-2024.

"Untuk kesiapan guru sedang kita siapkan pelatihan-pelatihan dan kegiatan untuk menyusun materi-materi. Sekarang kita memberdayakan guru yang ada dahulu," kata Dasril.

“Kita memanfaatkan kurikulum merdeka belajar yang memberi ruang untuk memasukkan mata pelajaran muatan lokal, karena ada alokasinya di struktur kurikulum ini,” ujarnya.

Dasril menerangkan pihaknya memasukkan materi muatan lokal di dalam proyek pembelajaran yang akan dilaksanakan di tahun ajaran baru 2022-2023, mulai dari 4 juli 2022 di sekolah-sekolah. “Kita usahakan minimal di tingkat SD dan SMP,” ujarnya.

Ia menambahkan, pembuatan materi pembelajaran muatan lokal ini nantinya akan melibatkan tim pengembang kurikulum sekolah, tim pengembang kurikulum kota, dan dikonsultasikan ke ahlinya perguruan tinggi yang membidangi hal tersebut. Sementara untuk regulasinya minimal dalam bentuk perwako dan diusulkan ke kementerian pendidikan dan kebudayaan riset dan teknologi, termasuk melibatkan stakeholder lainnya dengan meminta masukan dari lembaga adat, KAN, tokoh adat, serta pemerhati adat (AA)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama