PSSI Diminta Jangan Bikin Drama



PADANG-Sebuah tulisan yang tayang di laman PSSI bikin heboh. Tulisan itu berjudul Pecahnya Rekor 42 Tahun. Tulisan mengulas tentang kemenangan Indonesia atas Kuwait.


Kalimat demi kalimat dalam tulisan itu, seolah-olah Ketua Umum PSSI, Iwan Bule yang berjasa dalam kemenangan lawan Kuwait. Seolah-olah, strategi jitu dari Iwan Bule yang membuat Indonesia menang.

"PSSI janganlah bikin drama. Prestasi Indonesia masih jauh. Juara Piala AFF saja belum pernah, Sea Games kemarin juga dapat perunggu. Janganlah merasa paling berjasa dulu," kata Besman, penggemar tim nasional di Padang, Sabtu (11/6/2022).

Menurut dia, seolah-seolah jadi pahlawan itu hanya bikin gaduh. "Tak ada gunanya itu. Kalau mau dianggap berhasil, tunjukkan dulu lewat prestasi," kata Besman.

Dia menambahkan, ukuran keberhasilan dalam sepakbola, adalah seberapa kali juara dan berapa piala yang sudah dikoleksi. Berapa jumlah emas yang sudah dikoleksi, itu juga menjadi keberhasilan. "Sudahlah, fokus saja membina sepakbola di dalam negeri. Ketua umum PSSI akan dikenang sepanjang masa kalau tim juara," ujar Besman.

Pecinta timnas lainnya, Edi Saputra menyebutkan, bukan kali ini saja PSSI mempertontonkan drama. Pada Piala AFF yang berlangsung di Singapura, tahun lalu, PSSI juga blunder. Timnas maju ke final, ketua umum malah bikin baliho. "Tak perlu bikin drama. Sepakbola itu ukurannya adalah menang atas lawan. Paramater prestasi dalam sepakbola itu jelas, yakni juara," katanya.

Ditambahkan Edi, sekarang kualifikasi Piala Asia masih berlangsung. Harusnya, konsentrasi dulu ke sana. Jangan keluarkan ucapan yang bikin gaduh dan merusak suasana hati pelatih dan pemain yang bertarung di Kuwait. "Sudahlah Pak Iwan Bule, tak elok kalau terlalu sering bikin drama dan blunder," katanya.

Dia menambahkan, di mana-mana, dalam sepakbola yang paling terkenal adalah pemain. Siapa yang tak kenal dengan Lionel Messi, Ronaldo, Mesut Ozil dan lain sebagainya. Publik tak mengetahui siapa itu ketua feredasi sepakbola Argentina, Portugal dan negara lainnya. Sebab, ketua federasi mereka memang jarang muncul ke publik dan mereka juga tak membuat drama. 

Tim komunikasi PSSI diminta jangan asal posting tulisan di laman resmi federasi. Ketua umum pasti tak mengurusi laman resmi, ketika tulisan blunder, ketua umum yang dibully. Kasihan juga ketua umum jadinya. (ed)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama