Petani Karet di Desa Koto Rajo Meratap, Ada Apa?


Petani menyadap karet. (Dinas Perkebunan Pemprov Kaltim)


TELUK KUANTAN-Petani karet di Desa Koto Rajo, Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau belakangan meratap. Bagaimana tak meratap, harga karet di sana tak stabil dan cenderug merosot. Di lain pihak, kebutuhan pokok harganya terus melonjak.

Meski harga perkilogram mencapai Rp6.500, namun petani di sana mengaku besaran itu terbilang masih belum stabil jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Patokan petani adalah harga kebutuhan rumah tangga yang terus naik.

Amri, petani karet di Desa Koto Rajo meminta pemerintah mematok harga karet minimal Rp15.000 per kilogram. "Itu baru seimbang dengan kondisi saat ini," kata dia.

Ia mengatakan, beberapa bulan belakangan, petani karet merugi akibat harga jual karet yang kian hari kian terjun payung.

"Kami pasrah dan sembari menunggu ada jalan keluar serta kejelasan yang akan dilakukan pemerintah menangani persoalan murahnya harga karet yang merupakan salah satu komoditi unggulan di wilayah kuantan Singingi," katanya, Minggu (4/12/2022).

Petani karet lainnya, Irman merasakan kondisi yang sama. Harga karet tak lagi dianggap mampu menopang kebutuhan sehari-hari. "Rasanya tidak seimbang dengan kebutuhan kita sehari-hari, sementara harga bahan pokok sekarang makin mahal dan kondisi ini benar-benar membuat kami semakin susah," katanya.

Petani karet berharap pemerintah yang bisa membantu kesulitan yang dihadapi. "Ditambah lagi biaya anak sekolah. Kita ketahui saat ini, biaya hidup sangat tinggi," katanya. (Ridhomagribi)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama