10 Hektare Lahan tak Bisa Ditanami di Alai Gelombang Pariaman Tengah

 Bendungan ini menyebabkan lahan pertanian dan perkebunan masyarakat menjadi terlantar. (dok. darmansyah)



PARIAMAN-Sekitar 10 hektare lahan pertanian masyarakat di Kelurahan Alai Gelombang, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman tidak bisa ditanami sejak 10 tahun lalu. Penyebabnya, karena kelebihan air. 


Hal itu disampaikan salah seorang tokoh masyarakat Alai Gelombang, Darmansyah, Senin (9/1/2023) di Pariaman.

Dikatakan,  kalau musim penghujan lahan pertanian (persawahan) dan perkebunan menjadi rusak dan tidak mendatangkan hasil. "Petani menjadi rugi. Bendungan rusak dan tak ada irigasi itu sudah pernah disampaikan kepada Dinas Pertanian maupun Dinas PUPR Kota Pariaman. Namun sampai kini belum ada solusinya," ujar pensiunan  penegak hukum ini. 

Menurut Darmansyah, tak adanya air ke lahan warga akibat bendungan dibuat Pemko Pariaman dekat Muara Pelabuhan Kapal Pariaman. Apabila hujan air melimpah sampai ke Alai Gelombang dan masuk ke lahan pertanian dan perkebunan masyarakat. 

"Kami berharap Pemko Pariaman di bawah kepemimpinan Genius Umar dan Mardison Mahyuddin  untuk meninjau ulang bendungan di Muara Pariaman supaya tidak merugikan masyarakat Alai Gelombang," tukuk Darmansyah.

 Kepala Dinas Kominfo Kota Pariaman, Feri saat dikonfirmasi secara terpisah mengatakan akan menyampaikan kepada dinas instansi terkait.

 "Terima kasih informasinya. Kami akan  sampaikan kepada instansi terkait," ucapnya.

 Kepala Dinas PUPR, Nofrizal Syukri ketika dikonfirmasi berjanji membawa persoalan itu ke dalam rapat sesegera mungkin.

"Terima kasih informasi dan masukannya," kata dia. (TKA)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama