Warga Berharap Tol Padang-Pekanbaru Cepat Tuntas

 

PERESMIAN TOL-Presiden Joko Widodo meresmikan ruas  tol Pekanbaru-Padang seksi Pekanbaru-Bangkinang, Rabu, 4 Januari 2023 di Gerbang Tol Bangkinang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. (BPMI Setpres/Laily Rachev)

PEKANBARU-Warga berharap tol Padang-Pekanbaru cepat tuntas, agar trnsportasi lancar dan ekonomi bergerak dengan cepat.


Tol akan memajukan pariwisata dan sektor UMKM. Tol akan membuat ekonomi biaya tinggi bisa ditekan.

Dulu, sebelum ada tol, Bangkinang ke Pekanbaru maupun sebaliknya, terasa jauh. Jarak memang cuma puluhan kilometer, namun apabila ditempuh pada jam sibuk, butuh waktu lama untuk sampai tujuan. Penyebabnya, jalan padat oleh kendaraan. 

Kalau musim liburan, trafik lalu lintas lebih padat lagi. Banyak warga Pekanbaru yang liburan ke Bukittinggi. Kepadatan arus lalu lintas di ruas Pekanbaru- Bangkinang melonjak tajam ketika arus mudik dan balik Idul Fitri. Tiap tahun ruas Sumbar-Riau itu menjadi simpul kemacetan jelang hari raya.

Ocu Syamsir, warga Pekanbaru asal Kampar kepada liputankini.com, Senin (20/2/2023) menyebutkan, kalau musim liburan, Pekanbaru-Bangkinang butuh waktu 2 sampai 2,5 jam. "Bahkan bisa lebih karena arus lalu lintas yang padat, sehingga kendaraan tak bisa dipacu melaju kencang," kata dia.

Ocu merupakan sapaan atau panggilan anak muda kepada yang sedikit lebih tua dari pada dirinya. Kata ocu juga dipakai sebagai panggilan kehormatan dan kebanggaan (bukan panggilan kebesaran seperti gelar adat) bagi orang Kampar. Ocu bisa dapat pula sebagai sebuah wilayah, suku, bahasa, adat, sebutan atau nama panggilan dan panggilan kebanggaan bagi warga di Kampar.

Gubernur Riau, Syamsuar resmikan pengoperasian tol Bangkinang-Pekanbaru. (hutama karya)

"Sejak ada tol, Pekanbaru-Bangkinang cuma waktu 20 menit. Kalau santai-santai saja, paling lama 30 menit," kata dia.

Ocu Syamsir menambahkan, sebelum ada tol, perjalanan saat arus mudik, dari Pekanbaru ke Pangkalan di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat butuh waktu delapan jam. Tak ada jalan alternatif yang bisa ditempuh guna menghindari kemacetan. Sebab, hanya ada satu akses jalan yang menghubungkan Sumatera Barat dengan Riau. Memang ada jalur lain, dari Pekanbaru lewat Teluk Kuantan, namun lebih banyak dipergunakan warga untuk rute lintas tengah Sumatera.

Hal senada disampaikan salah seorang warga Kuok, Kabupaten Kampar, Ocu Miswar. Ketika dihubungi lewat pesan WhatsApp, dia menyebutkan, sebelum ada tol dia jarang pulang kampung ke Kampar. Miswar berprofesi sebagai tenaga pengajar di Pekanbaru. Jarak antara Pekanbaru dengan Bangkinang terbilang dekat, namun terasa jauh ketika ditempuh. 

"Jalan ramai dengan kendaraan, mau tak mau harus banyak waktu yang terpakai untuk perjalanan," kata dia.

Lantaran butuh banyak waktu untuk pulang ke Kampar itu, dia terbilang jarang pulang kampung. "Paling sekali dua bulan baru pulang," kata dia.

Sejak ada tol, Miswar mengaku bisa pulang kapan saja. Bila takonang (teringat) keluarga di kampung, tinggal hidupkan mobil, kemudian melintas di tol. "Kurang dari setengah jam sudah sampai di Bangkinang," kata dia.

Miswar menyebutkan, sebelum ada tol, dia menghindari perjalanan ketika arus mudik berlangsung. Sebab, perjalanan melelahkan karena padatnya arus kendaraan. Kalau tak ingin bermacet-macet di jalan, maka perjalanan dilakukan di tengah malam. "Sejak ada tol, pergerakan masyarakat dari Pekanbaru-Bangkinang atau sebaliknya menjadi lancar," katanya.


Ruas tol Bangkinang-Pekanbaru. (hutama karya)

Wajar jika  Syamsir dan Miswar keluhkan arus lalu lintas pada musim arus mudik di ruas Pekanbaru-Bangkinang. Merujuk data Polda Riau, pada arus mudik Lebaran 2022,  ruas Pekanbaru-Bangkinang dilintasi ribuan kendaraan tiap hari. Bahkan, saat lebaran, arus lalu lintas menuju Sumbar tetap ramai.

“Lebaran hari kedua, jumlah kendaraan yang keluar dari Riau menuju Sumbar 3.999 unit yang terdiri atas roda dua 1.559 unit dan kendaraan roda empat 2.440 unit. Meski begitu, situasi lalu lintas masih terkendali dan tidak terjadi kemacetan,” ungkap Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Sunarto, Rabu (4/5/2022).

Dikatakan, volume kendaraan dibandingkan hari sebelumnya, Senin (2/5/2022), volume arus keluar  2.456 kendaraan atau naik lebih kurang 49,44 persen. Sedangkan arus masuk ke Riau juga mengalami kenaikan 1.468 unit atau 59,19 persen dari hari sebelumnya.

Pada arus mudik 2022, kata Sunarto, arus lalu lintas menuju Sumbar dari Pekanbaru terbilang sangat lancar. Sebab, masyarakat memiliki dua pilihan, lewat tol atau tetap menempuh jalan nasional. Pada arus mudik itu, tol Pekanbaru-Bangkinang beroperasi fungsional.

Kerja cepat

Pembangunan tol Pekanbaru-Bangkinang bukti PT Hutama Karya kerja cepat. Perusahaan tersebut mulai menggarap tol tersebut pada 2019. Pada 2021, masyarakat mulai menikmati akses tol tersebut.

Sejak awal pembangunan, Hutama Karya melibatkan pengusaha setempat dalam pengerjaannya. Dari seluruh vendor, supplier dan subkontraktor yang dilibatkan dalam pembangunan ini, 30 persen di antaranya adalah pengusaha yang berdomisili di Riau. 

Tol Pekanbaru–Bangkinang sepanjang 40 kilometer. Proyek tol yang termasuk ke dalam koridor Pekanbaru-Padang (254 kilometer). Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro menyampaikan, tol Pekanbaru–Bangkinang menjadi tol kedua di Bumi Lancang Kuning yang dioperasikan setelah sebelumnya perusahaan telah menyelesaikan tol Pekanbaru–Dumai (131 kilometer) pada akhir 2020.

Tol Pekanbaru-Bangkinang diresmikan pada Rabu, 4 Januari 2023. Peresmian oleh Presiden Joko Widodo. Presiden berharap pembangunan tol ini dapat meningkatkan mobilitas, perekonomian, hingga memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.

Presiden menyebut, tol Pekanbaru-Bangkinang dibangun dengan biaya senilai Rp4,8 triliun, nantinya tersambung dengan lingkar Pekanbaru menuju Padang.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menambahkan, tol seksi Pekanbaru-Bangkinang menjadi bagian penting yang termasuk ke dalam koridor pendukung dari Trans Sumatra untuk mendorong perekonomian dan mendongkrak pariwisata.

“Mendorong tumbuhnya investasi untuk ke perkebunan, pertambangan, dan industri turunannya di kawasan Kabupaten Kampar. Tapi yang juga penting adalah mendorong, mendongkrak timbulnya kawasan pariwisata yang sekarang kita kenal dengan kawasan Candi Muara Takus,” jelasnya.


Jajaran Pemprov Riau jajal tol Pekanbaru-Bangkinang sebelum dioperasikan. (pemprov riau)

Ditambahkan, tol seksi Pekanbaru-Bangkinang beroperasi sejak Desember 2022. Danang menyebut, semenjak dioperasikan, dilihat dari lalu lintas harian rata-rata (LHR), ruas jalan tol tersebut sangat diminati masyarakat.

“Selama Nataru volume di ruas itu kira-kira 3.000 sampai 4.000 kendaraan per hari. Tapi secara transaksi itu bisa mencapai 7 ribu. Ini menunjukkan minat masyarakat untuk menggunakan jalan ini sangat tinggi,” katanya.

Kerja cepat Hutama Karya dalam menyelesaikan tol Pekanbaru-Bangkinang juga ditunjang oleh keseriusan pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten dan kota dan sikap masyarakat yang kooperatif untuk menerima perubahan demi kemajuan di masa depan. Masyarakat dengan kesadaran sendiri menyatakan bersedia lahan diganti rugi. Masyarakat tak mengedepankan persoalan yang rumit dan debat yang tiada henti. Sikap kooperatif masyarakat itulah yang membuat tol Pekanbaru-Bangkinang bisa rampung dalam dua tahun.

Tetap diminati

Mulai Minggu (25/12/2022), tol Bangkinang-Pekanbaru atau sebaliknya tak lagi gratis. Tol tersebut memberlakukan tarif, sebagaimana yang telah disosialisasikan sebelumnya. Walau dikenakan tarif, tol tersebut tetap diminati pengguna jalan.

"Tarif tol Pekanbaru-Dumai tersebut mulai berlaku Minggu (25/12/2022) pukul 00.00," kata Branch Manager Jalan Tol Permai dan Pekanbaru-Bangkinang, Jarot Seno Wibawa, Jumat (23/12/2022).

Ia menyebut pemberitahuan dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk tarif Tol Pekanbaru-Bangkinang akan berlaku tarif untuk kendaraan golongan 1 sebesar Rp 33 ribu. Untuk kendaraan lain, selain kendaraan golongan 1, biaya yang dikenakan proporsional mengikuti dari golongan 1.

"Kendaraan golongan lain mengikuti dari golongan 2 dan 3 di atas golongan 1," ujar Jarot.

Tarif tol Pekanbaru-Bangkinang untuk kendaraan golongan I sebesar Rp33.500, golongan II dan III sebesar Rp50.500, serta golongan IV dan V sebesar Rp67 ribu. Besaran tarif berdasarkan SK Menteri PUPR.

Berdasarkan data Hutama Karya, sejak dioperasikan akhir 2022, tercatat 598.998 kendaraan telah melintas di tol Pekanbaru-Bangkinang. Angka itu terhitung mulai 27 Oktober 2022 hingga 23 Januari 2023.

"Ruas tol ini mendapatkan antusiasme pengguna jalan yang cukup tinggi. Terlihat dari trafik lalu lintas yang baik sejak kedua ruas tol dibuka," kata Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro, Kamis (26/1/2023).

Ia mengakui trafik kendaraan yang melintasi Tol Pekanbaru-Bangkinang sempat turun begitu Hutama Karya mulai memberlakukan tarif tol. Namun trafik kembali naik beberapa hari berikutnya.

“Kami juga pastikan, berbagai fasilitas pendukung telah disiapkan dengan baik untuk mendukung kenyamanan pengguna jalan,” ujar Koentjoro.

Tol Pekanbaru-Bangkinang menyiagakan 106 personel, 22 armada siaga, 31 CCTV, dua VMS, empat gardu tol, empat titik top-up tunai dan empat unit mobile reader. 


Gerbang Tol Bangkinang-Pekanbaru. (hutama karya) 

Manfaat infrastruktur

Pemerintah melalui BUMN berupaya untuk memberikan fasilitas terbaik pada masyarakat. Pembangunan tol merupakan investasi yang tak jelas kapan akan kembalinya nilai investasi itu. Investasi di bidang infrastruktur bukan soal untung dan rugi hari ini, tapi simbol kemajuan dan peradaban masa depan.

Dua warga yang tinggal di Pekanbaru, Elvis Syamsir dan Miswar merupakan contoh nyata dari manfaat pembangunan infrastruktur. Tiap kali melintas di tol, mereka dikenai tarif. Namun, bagi mereka hal itu bukan masalah. 

Sebab, dengan efisiensi waktu dan jarak tempuh mendatangkan penghematan bahan bakar. "Tak ada ruginya kalau lewat tol dari Pekanbaru ke Bangkinang," kata Miswar. (edwardi)




Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama