Gubernur Mahyeldi Usul Kereta Api untuk Transportasi Padang-Bukittinggi dan Payakumbuh

 

Gubernur Mahyeldi


PADANG-Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah kembali mendorong Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan Republik Indonesia untuk melakukan reaktivasi kembali jalur-jalur kereta api yang lama tidak aktif di Sumbar.


Menurutnya, usulan reaktivasi tersebut sudah tiga kali disuarakannya semenjak ia menjabat sebagai gubernur.

Ia mengaku, usulan itu pertama kali disampaikannya saat rapat pengendalian inflasi, 4 Oktober 2022, kedua saat membuka acara sosialisasi penyuluhan regulasi perkeretapian pada akhir Mei lalu dan yang ketiga pada hari ini.

"Sudah tiga kali kita suarakan dalam forum resmi kepada Kemenhub RI, semoga segera mendapat respon positif sehingga harapan kita untuk menghadirkan moda transportasi kereta api pada jalur padat di Sumbar dapat terealisasi," ungkap Mahyeldi setelah mengikuti peresmian pemakaian nama KA Pariaman Ekspress di  Padang, Kamis (1/6/2023).

Dijelaskannya, kehadiran moda transportasi kereta api di Sumbar memiliki banyak manfaat, di samping menjadi salah satu alternatif untuk mempermudah dan memperlancar akses mobilitas masyarakat, terutama pada jalur padat Padang-Bukittinggi-Payakumbuh.

Diyakini hal tersebut juga akan berpengaruh  positif terhadap upaya pemerintah dalam menekan laju inflasi di daerah serta juga bisa menjadi daya tarik tersendiri dari segi pariwisata.

"Banyak manfaat yang bisa didapat jika reaktivasi jalur kereta api di Sumbar dapat terwujud," ucap Mahyeldi.

Guna mengaktifkan kembali jalur kereta api di Sumbar itu tidak mudah, karena jalur yang ada saat ini adalah jalur lama (peninggalan zaman kolonial) dan secara geografis, jalurnya banyak yang menanjak sehingga membutuhkan kereta api jenis khusus (bergigi).

Gubernur pernah membahasnya dengan bupati/wali kota se Sumbar karena dianggap kereta bergigi saat ini sudah tidak lagi digunakan di berbagai tempat sehingga sulit untuk mencari pasokan suku cadang, itulah yang menyebabkan reaktivasi kereta api di Sumbar sulit dilakukan.

Ternyata dari diskusi tersebut diketahui jenis kereta api bergigi, masih ada digunakan di Swiss, sehingga asumsi suku cadang sulit karena sudah tidak di produksi atau gunakan menjadi termentahkan.

Gubernur berharap Direkorat Jenderal Perkeretaapian bisa membantu merealisasikan harapan dari masyarakat tersebut. Ia menegaskan, pemerintah daerah akan siap mendukung kesuksesan dari upaya tersebut.

Vice President PT KAI Divre II Sumbar, Sofan Hidayah mengatakan, dasar perubahan nama kereta Sibinuang menjadi Pariaman Ekspres tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Nomor 551.6-391-2022 Tahun 2022, tentang Penetapan Nama Kereta Api Regular 'Pariaman Express' yang melayani lintas Naras-Padang-Pauh Limo di Sumbar.

Ia menjelaskan, pergantian itu telah ditetapkan dan disepakati oleh stakeholders terkait yang ada di Sumbar.

"Selain perubahan nama, KAI Sumbar juga melakukan perubahan Grafik Perjalanan KA (Gapeka), grafik sebelumnya yang digunakan adalah grafik 2021," ujarnya.

Gapeka merupakan pedoman pengaturan pelaksanaan perjalanan kereta api yang digambarkan dalam bentuk garis yang menunjukkan stasiun, waktu, jarak, kecepatan, dan posisi perjalanan kereta api mulai dari berangkat, berhenti, datang, bersilang dan penyusulan yang digambarkan secara grafis untuk pengendalian perjalanan kereta api.

Salah satu manfaat yang dapat dirasakan pelanggan dari pemakaian Gapeka 2023 ini adalah perpanjangan relasi perjalanan KA. (adpsb)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama