Gubernur Mahyeldi Tinjau Sejumlah Lokasi Rawan Bencana dan Kawasan Blankspot di Agam

Gubernur dan pejabat pemprov tinjau lokasi rawan bencana di Agam. (Biro Adpim)


AGAM-Gubernur Mahyeldi Ansharullah meninjau sejumlah kawasan terdampak bencana banjir dan abrasi di Agam, Kamis (8/2/2024). Selain itu, dia juga mengunjungi kawasan blankspot yang masih belum terjangkau oleh sinyal internet.


Kawasan terdampak bencana pertama yang dikunjungi gubernur terdapat di Nagari Sitanang. Peninjauan dilakukan dengan menyusuri sungai di sekitar Masjid Taqwa Sitanang dan beberapa rumah yang sering kebanjiran saat hujan datang.

"Ini perlu ditindaklanjuti sesegera mungkin, karena selain rumah warga yang terkena banjir, lahan pertanian juga terdampak. Tentu ini sangat merugikan warga. Namun demikian, kami juga mengimbau warga untuk sama-sama menjaga lingkungan, dan jangan ada lagi yang menebang pohon sembarangan," kata gubernur.

Gubernur Mahyeldi menjelaskan, daerah Sitanang masih termasuk daerah blankspot yang belum terjangkau sinyal internet. Gubernur meminta Diskominfo Sumbar untuk mensurvei dua lokasi blankspot tersebut bersama Telkomsel.

"Nanti sebelum Lebaran warga Sitanang sudah bisa menikmati jaringan internet. Dengan internet, kita yakin dapat meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, perekonomian dan budaya di Sitanang," ujar Mahyeldi didampingi Kepala Dinas PSDA, Fathol Bari, Kepala Diskominfotik, Siti Aisyah dan Kepala Biro Adpim, Mursalim.

Selepas dari Nagari Sitanang, Gubernur Mahyeldi juga meninjau kondisi kawasan di sekitar Batang Kelulutan, Lubuk Basung, yang kerap kali terkena abrasi. Kepada gubernur, warga setempat mengeluhkan ancaman abrasi tersebut.

"Pemprov akan berupaya menangani abrasi ini, sehingga tidak lagi merugikan warga. Meski demikian, patut diingat, bencana bisa datang kapan saja, sehingga kita harus saling mengingatkan untuk terus menjaga lingkungan," jelasnya. 

Terkait persoalan abrasi sendiri, gubernur menyatakan, masalah tersebut nantinya akan ditindaklanjuti pemerintah provinsi melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) sesuai dengan aturan yang berlaku di pemerintahan. 

"Perbaikan yang dilakukan harus secepat dan setepat mungkin, tapi wali nagari atau camat setempat harus segera buat surat. Melihat curah hujan yang tinggi saat ini, perlu ada langkah antisipasi yang segera," ucap gubernur.

Fathol Bari menjelaskan, untuk langkah antisipasi dapat dilakukan dengan cara mengalihkan air sungai ke muara sungai, agar air dapat mengalir secara lancar ke laut sembari menunggu penanganan tanggul.

"Abrasi di Sungai Batang Kelulutan ini sudah menyapu sebagian tanah warga. Butuh rencana perbaikan jangka panjang, tidak cukup dengan bronjong saja, tapi perlu bendungan dan chek dam. Nanti kita bicarakan juga dengan Pemkab Agam," kata Fathol. (adpsb/nov)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama