Kisah Jurnalis Sukrianto, Tak Semua Liputan Berujung Tepuk Tangan

Sukrianto

PAYAKUMBUH-Pagi hari selalu dimulai dengan hal yang sama bagi Sukrianto. Membuka ponsel, mengecek pesan, lalu bersiap berangkat. Tidak ada jadwal pasti, karena liputan sering datang tiba-tiba.

Sebagai wartawan daerah, ia terbiasa bekerja dengan apa yang ada. Kadang sinyal hilang, kadang hujan turun di tengah wawancara. Tapi catatan tetap dibuat, foto tetap diambil.

Baginya, menulis bukan soal tampil paling cepat. Ada kepuasan kecil saat berita selesai dan tayang. “Yang penting beritanya jelas dan tidak bikin orang salah paham,” katanya di Payakumbuh, Sabtu (13/12/2025).

Tidak semua liputan berujung tepuk tangan. Ada hari-hari sepi, ada berita yang luput dibaca. Tapi ia tetap kembali ke kebiasaan lamanya ialah menulis.

Ia tahu pekerjaannya sederhana. Tapi dari cerita-cerita kecil itulah ia merasa masih berguna. Selama masih bisa menulis, ia memilih untuk bertahan. (juned)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama