Hasil Penelitian Ilmuwan China: Kera Kebal Virus Corona Setelah Dinyatakan Sembuh


MJ News - Ilmuwan China optimis soal vaksin virus corona (Covid-19), setelah menemukan kera yang terinfeksi dengan virus corona baru kebal terhadap penyakit tersebut setelah sembuh.

Ilmuwan dari Akademi Ilmu Kedokteran China menemukan empat ekor kera terinfeksi virus corona. Kera-kera ini mengalami demam dan gangguan pernapasan dan kehilangan nafsu makan. Penyakit akibat virus ini bisa dirasakan dalam tiga hari setelah infeksi, tapi bisa juga tak terdeteksi dalam 14 hari. Demikian dikutip dari Sputnik News, Selasa (17/3/2020).

Sekitar dua bulan kemudian, dua ekor kera yang sembuh terinfeksi kembali dari mulutnya. Peneliti menemukan suhu tubuhnya meningkat sedikit setelah infeksi tapi itu satu-satunya gejala yang tampak. Sekitar dua pekan kemudian, kera mengalami peningkatan antibodi penyakit tersebut, menandakan sistem kekebalannya siap melawan virus itu.

Dalam penelitian lain, peneliti yang sama menemukan kera bisa terinfeksi virus corona, sehingga penggunaan masker tak cukup untuk mencegah infeksi.

Menurut Qin Chuan yang memimpin penelitian, hasilnya memiliki implikasi penting dalam evaluasi pengembangan vaksin, sebagaimana dilaporkan South China Morning Post.

"Oleh karena itu, penyempurnaan lebih lanjut dari teknik diagnostik, pemantauan antibodi dan pengujian sampel dari saluran pernapasan bawah sangat penting untuk penyembuhan infeksi SARS-CoV-2 (Covid-19)," para ilmuwan menyimpulkan.

Beberapa pasien di China terinfeksi kembali setelah sembuh. Di beberapa provinsi, seperti Guangdong, sekitar 14 persen pasien sembuh dilaporkan kembali ke rumah sakit setelah kembali dites positif virus corona.

Otoritas kesehatan di Jepang juga mengungkapkan setelah beberapa hari pasien berusia 70 tahun dinyatakan sembuh dari virus corona, dia kembali dirawat di rumah sakit setelah gejala kembali muncul.

"Ini mungkin dikaitkan dengan 'hasil negatif' '... hasil tes sebelum mereka keluar atau pasien tidak membuat pemulihan penuh meskipun mereka memenuhi kriteria untuk keluar," kata para peneliti.

Dengan demikian, ada kemungkinan beberapa pasien tidak terinfeksi kembali tetapi mereka belum sepenuhnya pulih dari infeksi awal.

Profesor Zhong Nanshan, ilmuwan yang memiliki jabatan tinggi dalam pemerintahan China, pekan lalu mengungkapkan pasien virus corona ditemukan memiliki antibodi tingkat tinggi untuk melawan virus penyakit yang akan mencegah mereka menyebarkan virus dan menginfeksi orang lain.

"Sekarang pertanyaan yang semua orang pedulikan adalah apakah kontak dekat dan anggota keluarga mungkin terinfeksi karena (pasien) dites positif lagi. Sejauh ini saya belum melihat bukti," kata Zhong.

Namun, pemerintah China telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah infeksi tambahan dari pasien yang tampaknya telah pulih. Pemerintah pada 5 Maret menyatakan bahwa setiap pasien virus corona yang dikeluarkan dari rumah sakit harus tetap berada di fasilitas karantina selama 14 hari. (*)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama