Dua Nagari di Tanah Datar Jadi Lokasi Riset

 Pencanangan dua nagari di Tanah Datar sebagai pusat riset bawang oleh Kementan. (humas)



PANDAI SIKEK-Nagari Pandai Sikek dan Nagari Koto Laweh di Kecamatan X Koto, Tanah Datar terpilih sebagai lokasi riset dan pengembangan inovatif kolaboratif (RPIK),  Badan Litbang Kementerian Pertanian untuk komoditas bawang merah. 


Hanya tiga daerah di Indonesia yang menjadi lokasi riset, Sumatera Barat dengan bawang merah,  Lampung untuk komoditas jagung, dan Nusa Tenggara Barat untuk komoditas jagung.

Hal tersebut disampaikan  Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) Badan Litbang Kementerian Pertanian, Husnain pada launching dan penananam bawang merah perdana di lahan kering dataran tinggi Sumatera Barat.

Acara ini dihadiri anggota Komisi IV DPR Hermanto, Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, Kepala Balai Besar Lingkup Badan Litbang Kementerian Pertanian beserta jajaran, Kepala Dinas Pertanian Sumbar, Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar, Camat X Koto , walinagari Pandai Sikek dan kelompok tani, Jumat (2/7/2021) di Jorong pagu-pagu, Nagari Pandai Sikek, kecamatan X Koto.

Husnain menjelaskan pemilihan Sumatera Barat, tepatnya Nagari Pandai Sikek di Tanah Datar dikarenakan daerah ini merupakan dataran tinggi yang memiliki karakter tanah masam, kandungan air sedikit dengan mengandalkan curah hujan, namun tersedia lahan yang sangat potensial untuk daerah riset. 

Penanaman bawang merah dengan memanfaatkan teknologi pertanian ini, dilakukan pada lahan seluas 9,57 hektare yang terdiri dari tiga kelompok, Tapian Puti, Bujang Juaro dan Berkah Agro. 

“Diharapkan teknologi pertanian yang digunakan pada lahan pertanian ini dapat meningkatkan produksi bawang merah petani, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani,” ujar Husnaini.

Hendri Sosiawan, tim peneliti dari Balitbang Kementerian Pertanian pada tinjau lapangan dan demo alat pertanian, menyampaikan beberapa teknologi yang dipadukan pada penanaman bawang merah ini, yaitu bibit bawang merah provitas tinggi “Batu Ijo”, dipadukan dengan irigasi curah (hose spray) yang cocok untuk daerah dataran tinggi, pembuatan lahan menggunakan alat pembuat bedeng (cultivator) dan penanganan hama ulat yang efektif, efisien dan ramah lingkungan melalui feromon exi sehingga dapat mengurangi pemakaian fungisida.

Wakil Bupati Richi Aprian usai penanaman perdana, sampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada Badan Litbang Kementerian Pertanian RI yang telah memilih Kabupaten Tanah Datar sebagai lokasi riset dan Launching Demfarm Pertanian Presisi Bawang Merah di lahan dataran tinggi, khususnya Jorong Pagu-Pagu, Nagari Pandai Sikek. 

Wabup mengatakan, dengan ditetapkan lokasi tersebut diharapkan lebih memberi motivasi anggota kelompok tani sehingga dapat meraih hasil panen yang maksimal. “Terimakasih kepada kelompok tani yang sudah bersedia membuka pintu untuk perubahan dan teknologi dengan menyediakan lahan untuk ditanam bawang merah,” ucapnya.

Wabup juga berharap ke depannya  Jorong Pagu-Pagu, Nagari Pandai Sikek sebagai sentra penghasil bawang merah untuk wilayah Kabupaten Tanah Datar  bahkan Sumatera Barat. “Tidak hanya hasil pertanian bawang merah tetapi dapat pula diolah dengan nilai tambah produk seperti minyak bawang ataupun bawang goreng. Tentu hal ini dapat pula meningkatkan penghasilan petani di Pandai Sikek,” ujar wabup yang dikutip dari siaran pers Bagian Humas.

Wabup menambahkan, pembangunan sektor pertanian merupakan prioritas Kabupaten Tanah Datar yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026 pada misi kedua, yaitu meningkatkan ekonomi masyarakat Kabupaten Tanah Datar dan perluasan lapangan kerja yang berbasis pertanian, industri dan UMKM. “Tahun 2020 sektor pertanian penyumbang terbesar produk domestik regional bruto (PDRB) Tanah Datar 29,81  persen,” jelasnya.

Ketua Kelompok Tani, Dt Agus, menyatakan sangat mendukung dan berterimakasih kepada  dinas pertanian dan Kementerian Pertanian dalam pendampingan penanaman bawang merah. Hal ini, dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan tentang budidaya bawang merah bagi sebagian besar petani. "Kami yakin  ke depan bawang merah akan berkembang di Kecamatan X  Koto, dan akan semakin banyak petani yang mampu untuk bertanam bawang merah," katanya. (*)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama