Puan Berbaju Adat Asal Lintau, Pujian Mengalir Deras

Puan Maharani

JAKARTA-Puan Maharani kian jadi perbincangan setelah anggun berpakaian adat Minang. Dia mengenakan busana bundo kanduang asal Lintau. Puan dipuji habis. Baik oleh kalangan pemerintahan, pengamat politik dan politisi senayan

Pujian dari Sumbar dikemukakan Bupati Tanah Datar, Eka Putra. “Penutup kepala yang dipakai Mbak Puan Maharani adalah tangkuluak balenggek khas Lintau. Mbak Puan ini berdarah Minangkabau, ayahnya berasal dari Nagari Sabu, Kecamatan Batipuh, jadi itu bentuk ikatan emosional beliau dengan Tanah Datar,” ujarnya yang dikutip dari siaran pers Bagian Humas.

Disampaikan Eka Putra, dengan dipakainya tangkuluak balenggek ini oleh Puan Maharani, itu telah membantu mempromosikan pakaian adat Ranah Minangkabau khususnya Tanah Datar, secara nasional bahkan internasional. 

Wagub Sumbar Audy Joinaldy mengaku bangga. Dia menyebut Puan terlihat makin cantik dengan busana tersebut. "Bu Puan terlihat makin cantik dengan busana tersebut," kata Audy.

Audy meyakini Puan Maharani bangga mengenakan busana Minang karena punya garis keturunan dari Minangkabau. Kebanggaan yang sama juga dirasakan masyarakat Sumatera Barat. "Pasti bangga juga beliau mengenakan itu. Begitupun juga dengan kami di Sumatera Barat. Luar biasa ya," katanya.

Pujian juga datang dari politisi Senayan. Anggota DPR, Andre Rosiade menyebut, Puan yang memakai baju bundo kanduang dinilai menunjukkan cintanya kepada Sumbar.

"Apakah ada niat mencari muka? Menurut saya, tidak ada. Karena rasa saya tidak ada keinginan Mbak Puan, hanya ingin menunjukkan beliau sangat mencintai Sumatera Barat, mencintainya Minangkabau dan menegaskan beliau merupakan turunan Minang baik jalur ibu maupun jalur bapak. Ini bagian cara mensosialisasikan budaya Minang dalam rangka meningkatkan pariwisata nantinya," kata Andre Rosiade kepada wartawan, Selasa (17/8/2021).

Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) itu mengapresiasi pilihan baju yang dikenakan oleh Puan Maharani itu. Puan juga dinilai mendukung budaya Minang.

"Saya mengapresiasi langkah Mbak Puan memakai baju bundo kanduang. Secara tidak langsung Mbak Puan dengan memakai baju adat Minang ini menunjukkan Mbak Puan mendukung perkembangan budaya Minang," kata dia.

Andre menjelaskan, Puan Maharani memiliki darah Minangkabau. Baik dari garis keturunan ibu maupun ayah. "Juga menurut saya itu menunjukkan Mbak Puan itu turunan darah Minang. Mulai dari Pak Taufik Kiemas yang bergelar datuak karena punya darah keturunan Minang ditambah lagi Bu Fatmawati, ibunya Bu Mega, neneknya Mbak Puan itu adalah keturunan Raja Inderapura di Pesisir Selatan. Jadi menurut saya positif dan perlu kita apresiasi bagaimana Mbak Puan membacakan naskah proklamasi dengan baju Bondo Kanduang," sebutnya.

Anggota DPR asal Sumbar, Darul Siska juga menanggapi positif pakaian yang dikenakan Puan Maharani itu. Dia menilai puan menyukai baju bundo kanduang itu sehingga dia mengenakannya.

"Saya sebagai legislator asal Sumbar memandangnya dengan pandangan positif. Pertama, beliau menyukai pakaian adat tersebut, karena seseorang biasanya memakai barang yang disukainya," kata Darul Siska yang dikutip dari detikom. (*)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama