 |
Wali kota tendang bola sebagai pertanda dimulainya turnamen |
"Dengan diselenggarakan turnamen sepak bola ini, diharapkan dapat menggairahkan kembali semangat para pemain bola yang usianya sudah tidak muda lagi ini, dan dapat meningkatkan imun tubuh dengan aktif berolahraga," ujar Genius Umar.
Ia mengingatkan kepada para penonton selalu mematuhi protokol kesehatan dengan senantiasa memakai masker, dan tidak terlalu berkerumun.
"Kita masih dalam masa pandemi Covid-19. Saya menghimbau agar para penonton dan pedagang mematuhi prokes," katanya.
Genius Umar menuturkan, turnamen itu ditunggu-tunggu para pesepakbola, karena hampir satu tahun lebih, tidak bisa menggelar kejuaraan dikarenakan pandemi. Hal ini juga dikarenakan Kota Pariaman telah berada di asesmen level dua yang sudah boleh menggelar kegiatan.
"Lapangan sepakbola Pauh ini sangat legendaris, sudah sangat tua dan bersejarah sekali, banyak pemain besar dan nasional yang lahir di lapangan ini, saya dulu juga bermain bola di lapangan ini, dan hal ini tentunya menjadi nostalgia bagi pemain U-35 untuk kembali merumput di lapangan ini," tuturnya.
Genius mencontohkan, Alan Marta yang sempat menjadi pesepakbola nasional dibesarkan di lapangan ini dan karena kecintaanya kepada kampung halaman, Alan Marta berada di Pariaman untuk membuka sekolah sepakbola untuk anak-anak sebagai sarana bagi generasi muda mulai dari anak-anak, untuk dilatih sebagai pesepakbola profesional.
"Alan Marta menghadap saya untuk membuka sekolah sepakbola di Pariaman. Hal ini saya apresiasi dan dukung penuh dalam rangka melahirkan generasi muda kita yang cinta olahraga khususnya sepakbola, sehingga mereka dididik dengan disiplin dan latihan yang baik, sehingga nantinya akan melahirkan anak-anak kita yang menjadi pesepakbola profesional dimasa yang akan datang, dan cinta akan olahraga," tutupnya.
Wali kota juga menyumbangkan uang tunai Rp2,5 juta kepada panitia. Turnament diikuti enam tim dengan sistem setengah kompetisi. (J/aa)