Tim Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas Kembali Jelajahi Kawasan Wisata Danau Bontak

 Tim yang menyusuri kawasan Danau Bontak di Solok Selatan.


SOLOK SELATAN-Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas kembali melakukan aksi pengabdian di kawasan wisata Danau Bontak.


Kegiatan pengabdian ini dikomandoi Ketua Prodi S3 Studi Pembangunan, Prof. Dr. Ir. Rudi Febriamansyah, dengan mengikut sertakan dosen dari S2 Pengelolaan Sumberdaya Alam, S2 Pemukiman dan Perumahan serta S2 Ilmu Lingkungan, serta mahasiswa Fakultas Pertanian. 

Kali ini tim yang berjumlah 15 orang didampingi oleh komponen Pokdarwis dan Staf Kantor Seksi TNKS Wilayah IV Sangir telah melakukan perkemahan bersama di Camping Ground Danau Bontak pada  17-18 November 2023. 

Kegiatan utama PKM kali ini adalah mengeksplorasi biodiversitas di sekitar kawasan Danau Bontak serta mempromosikannya melalui media sosial, sehingga dapat dijadikan objek eduwisata mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. 

Saat sampai ini, dalam upaya mendukung kawasan ini menjadi salah satu destinasi baru objek wisata alam, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) pada 2017 telah membangun sarana dan prasarana pendukung seperti; visitor centre, instalasi air bersih, toilet, menara pandang pemantau burung dengan ketinggian 12m di kawasan camping ground, sehingga setidaknya sudah dapat dikatakan sangat layak untuk menerima kunjungan wisata berkategori minat khusus ini baik individu maupun kelompok. 

Camping ground sekaligus Visiting center tersebut merupakan pintu rimba masuk untuk pendakian ke puncak Gunung Kerinci. Jalur pendakian melalui kawasan Danau Bontak ini diresmikan pada 2016 oleh Pemerintah Kabupaten Solok Selatan.  

Selain sebagai pintu masuk untuk pendakian, Tim PKM SPS Unand, melihat  Danau Bontak dan kawasan hutan di sekitarnya dapat menjadi objek eduwisata tersendiri yang kaya dengan ilmu pengetahuan. 

Sampai saat ini, pengelola kawasan sudah mengidentifikasi sejumlah objek eduwisata di sekitar Danau Bontak dengan radius sekitar 1.5 kilometer, seperti burung-burung, batang pohon andalas besar dengan lingkaran lebih dari 8 meter, serta bunga Rafflesia Rizantes yang spesifik berada di kawasan ini. 

Selama kunjungan perkemahan ini, Tim Biologi yang dipimpin oleh Dr. Fuji Astuti Febria, menemukan satu objek eduwisata yang unik, yaitu tentang keberadaan jamur makroskopis di lantai hutan di kawasan ini. 

Kunjungan wisata di kawasan ini akan menjadi perpaduan unik antara pendidikan alam dan petualangan wisata alam, melalui pendakian, trekking serta suasana hutan basah yang rapat vegetasi. Dipandu oleh pakar alam, para pendaki/pengunjung dapat berkesempatan untuk belajar tentang kekayaan keragaman jamur makroskopis yang menghuni lantai hutan. 

Beberapa jamur makroskopis yang berhasil ditemukan oleh tim Pengabdian Masyarakat antara lain; Lycoperdon echinatum, Lycoperdon molle, Lycoperdon ericetorum, Rhizopogon, rubescens, Tremella mesenterica, Cantharellus, Clavariadelphus, Coreolud versicolor, Fomes, Hirchioporus, Merulius, Pseudotrametes, Agaricus, Amanita, Armillaria, Clitocybe, Clitocybe adora, Coprinus, Cortinarius, Galerina, Lapiota procera, Liophyllum, Russula dan lainnya yang sedang diidentifikasi. 

Jamur makroskopis berperan sebagai agen dekomposisi (decomposer) yang mengurai bahan organik seperti daun, kayu lapuk, atau sisa-sisa tumbuhan dan hewan mati. Proses ini penting dalam siklus nutrisi karena membantu memecah materi organik menjadi komponen yang lebih sederhana sebagai sumber nutrisi yang kembali digunakan oleh tumbuhan dan organisme lain di hutan. 

Sebagian besar kelompok jamur berperan dalam membantu dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup tanaman di hutan melalui hubungan simbiosis yang disebut mycorrhizae. Mycorrhizae adalah hubungan mutualistik yang mana jamur membantu akar tanaman menyerap air dan nutrisi dari tanah, sementara tanaman memberikan karbohidrat hasil fotosintesisnya untuk jamur. 

Keanekaragaman kelompok jamur yang sangat besar menempati peran yang berbeda-beda dalam ekosistem hutan. Ada yang menjadi dekomposer utama, ada yang berperan dalam siklus nutrisi tertentu, dan ada pula yang berperan sebagai bagian penting dalam rantai makanan di hutan.

Seperti halnya organisme lain di hutan, kelompok jamur makroskopis juga menghadapi ancaman dari perubahan lingkungan, deforestasi, polusi, dan gangguan habitat. Melalui eduwisata pengetahuan penting ini diperoleh untuk memahami peran dan melindungi habitat alami agar keberagaman dan peran jamur makroskopis di lantai hutan, menjadi elemen krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin tidak menyadari keberadaan mereka, tetapi peran mereka dalam menjaga kelestarian hutan sangatlah besar.kelompok jamur makroskopis dan keseimbangan ekosistem tetap terjaga.

Konsep eduwisata ini menjadi jembatan bagi para pendaki untuk memahami ekosistem hutan secara mendalam sambil mengeksplorasi keunikan jamur-jamur yang sering terlewatkan. Program eduwisata merupakan langkah inovatif dalam pendekatan pendidikan lingkungan. Harapannya pendaki bukan hanya mendapat pengalaman petualangan dan ilmu yang luar biasa, tetapi juga kepedulian yang lebih besar terhadap ekosistem alam.

Untuk mendukung pengembangan wisata ke kawasan ini, Tim PKM SPS unand telah membantu pengelola mengembangkan akun media sosial Instagram. 

Tim telah menyerahkan akun Instagram kepada Pokdarwis pengelola wisata kawasan Danau Bontak dengan akunnya @danaubontakofficial untuk membranding pesona alam kawasan ini yang sarat dengan pengetahuan lingkungan, biodiversitas flora, fauna dan tidak ketinggalan pula pengetahuan tentang jamur makroskopis yang habitatnya di lantai hutan. Publik dapat mengakses informasi di akun Instagram tersebut serta melihat potensi objek wisata di kawasan ini. 

Pengembangan objek wisata ini Program Doktor Studi Pembangunan melakukan pemasangan plang navigasi menuju Danau Bontak sejumlah. (Fuji Astuti Febria, Dosen Program Studi Ilmu Lingkungan SPS Unand) dan (Rudi Febriamansyah, Kaprodi S3 Studi Pembangunan, SPS Universitas Andalas)



1 Komentar

Posting Komentar
Lebih baru Lebih lama