FTI Universitas Bung Hatta Padang Produksi Ventilator Portable

FTI Universitas Bung Hatta Produksi Ventilator Portable

mjnews.id - Wabah Covid-19 yang melanda dunia mendorong para akademisi mengambil peran, baik dalam upaya pencegahan maupun penanganan pasien.

Demikian juga halnya dengan Universitas Bung Hatta, selaku perguruan tinggi besar di Sumatera yang memiliki 26 program studi S1, D4, D3 dan 6 Program Studi S2, merasa terpanggil untuk ikut serta dalam pencegahan dan penanganan pasien Covid-19.

“Untuk itu, kami medorong agar masing-masing prodi berperan aktif dalam hal ini, meskipun diberlakukan kebijakan Work From Home (WFH),” ujar Prof Tafdil Husni, Rektor Universitas Bung Hatta, Kamis (9/4/2020).

Hidayat, Dekan FTI Universitas Bung Hatta mengungkapkan bahwa setelah menghasilkan produk hand sanitizer, cairan disinfektan, disinfektan chamber, dan masker, sekarang ini, UBH sedang mempersiapkan alat ventilator portable sebagai alat bantu pernapasan.

“Alat ini sangat dibutuhkan untuk menangani pasien Covid-19, yang memerlukan ketepatan dan keakuratannya agar bisa dipakai di rumah sakit,” tambahnya.

Sementara Iman Satria, selaku ketua tim desain dan pembuatan ventilator portabel, didampingi Eddy Soesilo, Aidil Ikhsan, Iqbal, 5 orang mahasiswa Prodi Teknik Elektro, dan Prodi Teknik Mesin mengungkapkan bahwa alat ini bekerja otomatis menggunakan mikrokontrol arduino dan software labview untuk display.

Desain mekanik ventilator mengunakan software solidwork yang dimiliki Prodi Teknik Mesin. Penggunaan solidwork sangat membantu dalam mendesain dan dapat disajikan dalam bentuk virtual prototipe serta animasinya. Di samping itu, hasil gambarnya dapat terhubung langsung ke mesin laser melalui software Corel sehingga alat ini dapat dibuat lebih cepat. Saat ini, mesin sedang dalam proses perakitan dan diperkirakan pekan depan sudah bisa diuji kelayakannya.

Untuk itu, tim mengundang dr. Emilson, Spesialis Anastesi yang juga Kepala Bagian ICU RS M. Djamil Padang ke FTI untuk memberikan masukan terkait dengan ventilator.
Kedatangan dr. Emilson ke FTI, Rabu (8/4/2020) didampingi Catur, ahli di bagian peralatan kesehatan dan 2 perawat ICU.

Disampaikannya, ketersediaan ventilator di RSUP. M. Djamil saat ini masih mencukupi, namun perlu dipersiapkan untuk antisipasi beberapa pekan ke depan.

“Jangan sampai terjadi seperti beberapa rumah sakit lain di luar wilayah Sumatera Barat. Ventilator yang tersedia tidak mencukupi. Tidak hanya itu, ventilator juga dibutuhkan bagi pasien di puskesmas atau pasien yang diangkut dari Rumah Sakit Umum Daerah menuju RS M. Djamil atau pasien asma, yang selama ini menggunakan manual resuscitator,” imbuhnya.

Ketepatan, akurasi, dan keandalan ventilator merupakan parameter utama untuk bisa dipasangkan ke pasien. Pendampingan dari dr. Emilton, Catur dan rekan-rekan sangat diperlukan untuk menghasilkan ventilator yang sesuai standar.

“Alhamdulillah, Minang Diaspora Dunia yang dimotori oleh Prof. Okki (Dahran), Arwendy (Norwegia) serta Dr. dr. Erlina Burhan (ahli paru), dan Prof. Fasli Jalal (MDN) memberikan dukungan yang luar biasa terhadap hasil garapan dosen Universitas Bung Hatta ini agar di ranah Minang segera tersedia alat ventilator dengan harga yang terjangkau sehingga bisa dimanfaatkan dan digunakan untuk membantu pasien yang terpapar virus COVID-19. Di samping itu, dukungan dari alumni FTI Universitas Bung Hatta juga berdatangan sehingga semakin memotivasi tim untuk segera menyelesaikan ventilator ini,” tutup Iman Satria. (rel)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama