Tiba di Dharmasraya dari Riau, Raja Rimba Jalani Medical Check Up

Harimau Sumatera dievakuasi BKSDA Riau dan dibawa ke Sumbar. (BKSDA Riau)


DHARMASRAYA-Harimau Sumatra betina berusia tiga tahun bernama Lanustika, menjalani tahap medical check up pertama sejak tiba di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Jumat (10/9/2021). Tahapan medical check up terhadap Lanustika dilakukan di kandang perawatan PR-HSD, Senin (14/9/2021).


Proses medical check up terhadap Lanustika, berlangsung selama dua jam. Adanya luka yang cukup parah pada bagian kaki depan kanan, membuat proses medical check up berlangsung cukup alot. Menurut Drh, Daniel Hot Asih Sianipar, terindikasi ada investasi myiasis atau larva pada luka tersebut.

Medical check up difokuskan pada pemeriksaan menyeluruh. Mulai dari foto ID kiri dan kanan, pengukuran morfometrik dari keseluruh tubuh, penimbangan berat badan, pengambilan sample darah, urine, pemeriksaan USG, swab test dan perawatan beberapa luka yang terdapat di tubuh Lanustika, terutama pada bagian kaki depan sebelah kanan,” kata Daniel Hot Asih Sianipar, Selasa (14/9/2021).

Daniel Hot Asih Sianipar menjelaskan, meski kondisi fisik Lanustika baik dan ideal, namun luka yang terdapat di kaki cukup parah. Butuh penanganan khusus. Selain ada pembedahan kecil, juga diberikan obat-obatan seperti cairan antibiotik hingga anti parasit.  

“Kita berikan obatan yang dianggap perlu untuk merawat luka ini. Ada beberapa di antaranya antibiodik dan anti parasit. Kita temukan investasi caplak dan myiasis. Jika tidak diatasi dengan cepat, maka larva itu akan menggerogoti daging,” ujar Daniel Hot Asih Sianipar.

Daniel Hot Asih Sianipar menambahkan, dugaan kuat luka pada bagian kaki Lanustika ini disebabkan lantaran Lanustika sebelumnya pernah terjebak di sling jerat pemburu. Reaksi Lanustika cukup agresif untuk melepaskan diri, maka menyebabkan luka itu terjadi.

Terkait apakah Lanustika ini merupakan individu yang menewaskan pekerja atau bukan, sampai saat ini masih belum bisa di simpulkan. PR-HSD saat ini masih fokus pada tahapan rehabilitasi menyeluruh. Termasuk juga mengobati luka-luka yang terdapat pada tubuh Lanustika.

“Belum bisa di pastikan apakah ini individu yang serang warga atau bukan. Benar ada suspek man eater, namun saya belum bisa menjawab itu. Kita masih fokus pengobatan. Balai Besar KSDA Riau, sedang mengerjakan itu (suspek man eater). Karena, di lokasi kejadian ada beberapa individu. Pengamatan di sini, pada observasi harian apakah masih terjaga insting liarnya. Sampai saat ini, kita anggap masih bagus. Respon agresif terhadap manusia baik. Namun, butuh observasi lebih lanjut lagi,” kata Daniel Hot Asih Sianipar.

Sebelumnya, Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) yang dikelola oleh Yayasan ARSARI Djojohadikusumo di Sumatera Barat, merawat seekor Harimau Sumatra yang berhasil diselamatkan dan dievakuasi dari Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau. 

Si raja rimba penguasa hutan belantara itu, masuk ke dalam box trap atau kandang jebak pada Rabu (8/9/2021) sekira pukul 18.30. Harimau Sumatra yang belakangan diketahui berjenis kelamin betina itu, terpaksa ditangkap petugas gabungan dari Balai Besar KSDA Riau, Polsek Siak, Polsek Sungai Apit dan PT. Triomas serta tim Yayasan ARSARI Djojohadikusumo lantaran muncul ke pemukiman warga, memangsa ternak bahkan menyerang seorang pekerja. (*)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama